Nuansa Kebhinekaan dan Optimisme di Ultah ke-11 Pelita Hati School

josstoday.com

Dewan guru Pelita Hati School serahkan bibit cabe pada Ny. Cut Laura Qausarina Kusworo wali murid Pelita Hati School, Selasa (1/3/2017). Nampak mendampingi, Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, ketua Yayasan Taruna Bumi HM Arum Sabil dan Dirut Mitra Tani Duatujuh Guntaryo. (Foto: Istimewa)

JOSSTODAY.COM - Perayaan ulang tahun ke-11, Pelita Hati School di City Forest and Farm Arum Sabil, Jember, Selasa (1/3/2017), diwarnai dengan beragam aktivitas positif, mulai bagi benih cabe untuk wali murid hingga atraksi seni para siswa.

"Saya mohon nanti, sebelum pulang, Bapak dan Ibu wali murid yang hadir, wajib membawa benih cabe dan terong dari City Forest and Farm untuk bisa ditanam di rumah masing-masing Bapak dan Ibu sekalian. Juga kami siapkan benih cabe gratis buat kantor-kantor pemerintahan di Jember, termasuk jajaran polres, kejaksaan dan perbankan," pidato ketua Dewan Pembina Yayasan Taruna Bumi pengelola Pelita Hati School, HM Arum Sabil.

Hadir dalam perayaan ultah ke-11 Pelita Hati School, para pejabat Jember seperti Kapolres Jember Kusworo Wibowo, Kepala Kejaksaan Jember Ponco Hartanto, dan Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember Bambang Haryono. Sedangkan dari kalangan dunia usaha, ada pimpinan perbankan, BPJS Ketenagakerjaan, juga pengusaha properti senior Jember Handojo.

Arum Sabil penggagas Benih Cabe Sejuta Polibag, berbicara di depan ratusan wali murid dan undangan, menekankan pentingnya orang tua menjadi tauladan buat anak-anak di rumah, dimulai semisal dalam membangun kemandirian pangan di tingkat rumah tangga.

"Terima kasih Bapak dan Ibu sekalian untuk mempercayakan putra dan putrinya di Pelita Hati. Pendidikan terbaik hari ini, menentukan masa depan anak-anak kita. Dan awal pekan ini, telah diresmikan ground breaking gedung sekolah baru Pelita Hati di area City Forest and Farm Arum Sabil," imbuh Arum Sabil.

Dijelaskan Arum Sabil, ground breaking gedung sekolah yang baru, telah diresmikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, yang juga bersamaan dengan dicanangkannya program sejuta cabe untuk kemandirian pangan.

Pelita Hati School berstandar internasional dengan kurikulum nasional dan Cambridge, dikenal luas memiliki terobosan kreatif dalam mencetak generasi masa depan.

"Pendirian Pelita Hati School yang hari ini sedang merayakan ultahnya ke-11, adalah ide cemerlang. Pelita Hati School adalah investasi masa depan untuk anak bangsa yang kita cintai," ujar kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember Bambang Haryono.

Bambang menilai, tidak banyak yang mencapai prestasi sebagai sekolah standar internasional seperti halnya Pelita Hati School.

"Pelita hati School saya lihat, tidak hanya membangun kecerdasan intelektual, tapi juga kecerdasan emosial dan spiritual. Kami sangat mengapresiasi," imbuh Bambang Haryono.

Pelita Hati School yang terdaftar resmi sejak 2006, tapi rintisannya sejak pasca reformasi atau persisnya di tahun 2000 dengan hanya lima murid. Sekarang jenjang Pelita Hati School yang antara lain mulai playgroup hingga SMA sudah ada ratusan siswa. Tenaga pendidiknya juga bukan hanya dari lokal, melainkan juga dari sejumlah negara lain, diantaranya Inggris, Amerika, dan China.

"Saya dalami Pelita Hati, saya check, ternyata bukan hanya bertaraf internasional, tapi saya melihat cerminan kebhinekaan dan toleransi Indonesia di Pelita Hati School, karena disini ada semua suku bangsa, agama dan golongan. Disini semua equal, tidak ada yang merasa inferior atau yang superior," imbuh Kapolres Jember AKBP Kusworo, yang berpidato atas nama diantara wali murid Pelita Hati School. 

Kusworo yang berdinas sejak Desember 2016 di Jember mengakui bahwa dirinya sempat bingung dengan kelanjutan pendidikan anaknya di Jember. Tapi akhirnya, Kusworo dan Ny. Cut Laura Qausarina Kusworo sang istri, mantap mempercayakan pendidikan Sayid Arkan Bahtiar (kelas 2 SD) dan Syarifah Aurellia Anabelle (TK) di Pelita Hati School, yang dianggap mempunyai visi sesuai dengan yang diharapkan orang tua.

Sedangkan kepala kejaksaan Jember Ponco Hartanto yang juga hadir dalam perayaan ultah ke-11 Pelita Hati School tidak kalah antusias memberikan nasehat untuk guru, siswa dan wali murid pelita hati.

"Di Pelita Hati School juga perlu ada pelajaran anti korupsi, dan itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana, semisal tidak nyontek dan jujur dalam ujian sekolah. Dan Pelita Hati School juga harus ada di depan dalam gerakan anti narkoba," papar Ponco yang baru dua pekan bertugas di Jember, antusias. (ru)

pendidikan pelita hati arum sabil