Asman Abnur Digantikan Komjen Syafruddin, Pramono: Ini Bukan Proses yang Tiba-tiba

josstoday.com

Asman Abnur

JOSSTODAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Syafruddin sebagai menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (menpan RB). Syafruddin menggantikan posisi Asman Abnur yang mengundurkan diri.

Sebab, Partai Amanat Nasional (PAN) tempat Asman bernaung, telah mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pelantikan Syafruddin digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8).

Untuk diketahui, sebelum menjabat sebagai Wakapolri, Syafruddin merupakan kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol). Pria kelahiran Makassar 12 April 1961 tersebut menjadi wakapolri pada 10 September 2016, karena Jenderal (Purn) Budi Gunawan dipercaya menempati jabatan kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Tercatat, Syafruddin pernah menduduki sejumlah jabatan diantaranya Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan hingga Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Selama kurun waktu 2004-2009, ia menjadi ajudan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK). Ketika itu, Presiden RI dijabat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan, kinerja Asman sejatinya tak bermasalah. Hanya saja, partai tempat Asman bernaung, memutuskan mengusung Prabowo-Sandiaga. Sedangkan diketahui, Jokowi berpasangan dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin.

“Kalau mau jujur, Pak Asman sebenarnya berprestasi sebagai menpan. Tapi ini kan pilihan politik (dari PAN) yang tak bisa terhindarkan,” jelas Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/8).

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut menambahkan, Asman sangat legawa dan mengetahui posisinya diganti. “Intinya beliau dengan legawa, karena beliau memang sudah tahu. Ini kan bukan proses yang tiba-tiba,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP nonaktif sekaligus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan, suatu kewajaran apabila kader PAN di Kabinet Kerja diganti. Puan menyoroti etika dari PAN yang menyatakan mendukung Prabowo-Subianto.

“Kalau melihat seperti itu (dukungan PAN), memang dimungkinkan kemudian untuk memperkokoh, memperkuat koalisi, bahwa yang tidak mendukung pemerintahan sekarang, ya mengundurkan diri atau keluar dari koalisi,” tegasnya. (gus/b1)

PAN