Mijelsoap, Sabun dari Minyak Jelantah karya Mahasiswa MM Unair untuk Warga Jagir

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Sebelas mahasiswa Magister Manajemen (MM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair Angkatan 52 menggelar pelatihan mengubah limbah minyak goreng bekas (jelantah) menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Pelatihan yang digelar di Kampung Hijau Jagir Wonokromo ini diharapkan bisa mendongkrak kesejahteraan warga setempat.

Menurut Ketua Panitia, Taruli Sondang Hasurungan, para mahasiswa MM itu awalnya prihatin melihat minyak goreng yang dibeli dengan harga tinggi itu, pada akhirnya hanya dibuang begitu saja. “Kami melatih mereka mengubah minyak goreng bekas ini, menjadi sabun souvenir (decoupage)," ujarnya di sela-sela pelatihan, Minggu (17/11/2019).

Tim Unair yang menamai diri 'Spirit 52' itu semakin tergerak saat mengetahui warga RW 04 Kelurahan Jagir itu sudah memiliki Bank Jelantah. Selama ini, jelantah yang sudah terkumpul itu dibuang percuma, karena tidak tahu pemanfaatannya.

Kesebelas mahasiswa dari berbagai latar belakang profesi itu berusaha mencarikan sponsor untuk pelatihan dan pendampingan, “kehadiran kami bukan hanya untuk melatih dan memberikan bantuan alat produksi yang sifatnya kick and run saja, tapi kami juga siap membantu dan mendampingi pemasarannya hingga mandiri”, tambah Taruli.

Kebetulan para mahasiswa ini bekerja di berbagai perusahaan seperti Pertamina, BPJS Ketenagakerjaan, CV Surya Marina Kencana dan PT Prima Mulia Grup. Mereka siap membantu menawarkan produk rumahan warga itu ke lingkungan perusahaannya masing-masing.

Pada bagian lain, Ketua RW 04 Jagir, Ambarwati mengaku beruntung wilayahnya dijadikan tempat pelatihan. "Wilayah kami dihuni 1.300 jiwa yang tersebar di 5 RT. Bisa dibayangkan berapa banyak limbah minyak goreng yang terbuang," ujarnya.

Sebelumnya, pihaknya mengaku sudah pernah mencoba menyulap minyak jelantah yang sudah terkumpul itu, menjadi sabun. Tapi tak pernah berhasil.

Dalam pelatihan ini, Tim Spirit 52 menghadirkan pembicara seperti Victor Pratama, Frentinidia Herawati, Bowo pujo prasetyo, Miftakhur Rodhiyah dan Sutrisno.

Sementara itu, KPS MM FEB Unair, Gancar C. Premananto mengatakan, selama ini mahasiswa tidak hanya diberikan bekal pendidikan bisnis, namun juga mendorong mahasiswa memiliki kepedulian dan karya yang bernilai sosial.

"Acara langka ini diadakan di kampung padat penduduk di Jagir Wonokromo sebagai pemenuhan dari mata kuliah Etika Bisnis dan CSR. Kami ingin mahasiswa MM FEB memiliki karya yang menginspirasi banyak orang dan memiliki publisitas yang tinggi," tutupnya. (is/pr)

unair fakultas ekonomi sabun minyak jelantah