Catat, Ini Jenis-jenis Vaksin Booster dan Dosisnya yang Disetujui BPOM

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengeluarkan persetujuan penggunaan untuk dua regimen booster heterolog pada vaksin Covid-19. Keduanya yaitu, vaksin Pfizer dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac atau Astrazeneca, dan vaksin Astrazeneca dosis setengah untuk vaksin primer Sinovac atau dosis penuh untuk vaksin primer Pfizer (full booster dose)

Sehingga, saat ini BPOM telah meresmikan enam jenis vaksin homolog/heterolog yang bisa digunakan sebagai booster dosis ke-3. Adapun jenis vaksin tersebut dan pembagiannya sebagai berikut:

  1. Sinovac dosis penuh sebagai booster homolog
  2. Pfizer dosis penuh sebagai booster homolog
  3. AstraZeneca dosis penuh sebagai booster homolog
  4. Vaksin Moderna sebagai booster homolog dosis setengah
  5. Vaksin Moderna heterolog dengan dosis setengah sebagai booster heterolog dosis setengah untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, atau Janssen
  6. Vaksin Zifivax dosis penuh sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac dan Sinopharm

“Secara bertahap, Badan POM melakukan proses evaluasi penggunaan booster vaksin sesuai dengan pengajuan dan ketersediaan data uji klinik yang mendukung pengajuan booster tersebut,” ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito, dalam keterangan pers yang diterima, Senin (17/1/2022).

Selain itu, dikatakan Penny vaksin yang digunakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk program vaksinasi booster dipastikan sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM.

“Penetapan vaksin yang digunakan program tersebut telah merujuk vaksin Covid-19 yang telah disetujui oleh BPOM untuk penggunaan booster. Penggunaan jenis vaksin di lapangan, dapat menyesuaikan berdasarkan pertimbangan ketersediaan, sepanjang masuk dalam persetujuan penggunaan yang telah diterbitkan oleh Badan POM,” jelas Penny.

Persetujuan BPOM untuk penambahan posologi dosis booster, dijelaskan Penny, telah dilakukan sesuai hasil uji klinis yang dapat diterima. Hal ini juga didukung oleh para tim ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan ITAGI serta asosiasi klinis terkait.

“BPOM mengapresiasi Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 yang di dalamnya banyak ahli di bidang farmakologi, metodologi penelitian dan statistik, epidemiologi, kebijakan publik, imunologi, kemudian ITAGI serta asosiasi klinisi atas kontribusi dan dukungannya untuk bersama menyukseskan vaksinasi sehingga kita bisa segera keluar dari pandemi”, pungkas Penny.

Demikian, BPOM juga mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi sebagai upaya kunci dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Masyarakat juga diminta untuk bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan yang digunakan dalam penanganan Covid-19, serta tidak mudah terpengaruh dengan promosi produk obat, obat tradisional maupun suplemen kesehatan dengan klaim dapat mencegah atau mengobati Covid-19.

Vaksin Booster Covid-19 BPOM Pfizer Astrazeneca