Kasus Wadas, PB HMI Harap Semua Pihak Bermusyawarah dan Tidak Terprovokasi

Anggota Polisi berjaga saat warga yang sempat ditahan tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Februari 2022.
JOSSTODAY.COM - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) memberikan tanggapan soal kasus yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (8/2/2022) yang lalu. PB HMI berharap, semua pihak harus bermusyawarah dan tidak terprovokasi.
Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam) PB HMI, Rizal Berhet, mengatakan, aparat kepolisian mendatangi Desa Wadas karena mencegah ancaman dari warga saat dilakukan pengukuran. Pasalnya, ketika itu situasi kurang kondusif karena masih ada serpihan-serpihan penolakan yang masih terdengar dari masyarakat.
“Intinya masyarakat, pemerintah dan kepolisian jangan mudah terpancing dan terprovokasi, ini belum terlambat, masih bisa ditempuh dengan cara-cara persuasif, humanis dan duduk bersama melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat," kata Rizal, Kamis (10/2/2022).
Rizal mengatakan, turunnya aparat kepolisian ke Desa Wadas merupakan permintaan dari pemerintah untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Semua diharap pihak mesti menahankan diri dan berpikir positif tentang kejadian di Desa Wadas, bahwa turunnya aparat kepolisian ke lokasi adalah permintaan pemerintah untuk mengamankan proses pengukuran agar tetap terjaga situasi keamanan dan ketertiban ditengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Ia meminta pemerintah mengajak ormas Islam dan agama lainnya untuk urun rembug menyelesaikan masalah tersebut. Polri sudah maksimal, risiko di lapangan terjadi gesekan kadang tidak bisa dihindari.
“Kami menyarankan pemerintah melakukan dialog dengan masyarakat yang terdampak pembangunan bendungan tersebut, agar persoalan yang terjadi tidak sampai memakan korban jiwa," ungkap Rizal.
Wadas Desa Wadas Kasus Wadas PB HMI Jateng