Cakram Pelangi dari Kuas Berputar

Identitas kekaryaan Udin, panggilan akrab C.Roadyn, ditopang secara utuh oleh teknik “putaran kuas”-nya. Nampak karya Udin yang merepresentasikan teknik putaran tersebut dalam karya berjudul Piring Nusantara. (Naskah: Rully Anwar/ Foto: C.Roadyn)
“The Circe” adalah judul Pameran Tunggal dari pelukis C.Roadyn yang mampu mengulik perhatian publik pecinta seni karena teknik “kuas berputar 360”. Pameran digelar di Rumah Budaya Tembi, Jogjakarta hingga 12 Juli 2015. (Naskah: Rully Anwar/ Foto: C.Roadyn)
, Oil,Acylic,Pastel on Canvas,2015.jpg)
Pada mulanya, Udin, demikian C.Roadyn biasa dipanggil, melukis dengan gaya realistik murni, goresan halus bervolume, tanpa teknik pribadi. Teknik kuas berputar ini sendiri “ditemukan” melalui proses permainan kreatif pada 2010. Nampak karya dengan judul "Tak Berujung" yang juga banyak dibahas. (Naskah: Rully Anwar/ Foto: C.Roadyn)
Pemaknaan atas teknik melukis seperti pada pameran "The Circle" menurut Mikke Susanto, kurator, terasa penting untuk dicermati. Bukan hanya sebagai tontonan, melainkan lebih dari itu. (Naskah: Rully Anwar/ Foto: C.Roadyn)