josstoday.com

Partai Islam Sebagai Penentu

MESKIPUN PKB,PAN, PPP, PKS dan PBB sudah menanggalkan atribut Islam, tapi tetap saja masyarakat menyebutnya sebagai partai berbasis Islam. Sejak awal didirikan, partai-partai ini membidik basis suara umat Islam meskipun dalam perkembangannya mereka tidak percaya diri dengan label tersebut kemudian beralih menjadi partai terbuka. Hasil hitung cepat pileg 2014 tahun ini menunjukkan perolehan menunjukkan peningkatan suara yang signifikasi.

Dari lima partai tersebut, PKS dan mengalami penurunan, sedangkan PKB, PAN dan PPP mengalami peningkatan, bahkan PKB mengalami peningkatan hampir seratus persen dibanding pemilu tahun 2009, dari 4,94 persen menjadi 9,2 persen. Kalau ditotal, suara partai Islam ini mencapai sekitar 31,2 persen, sudah cukup untuk mengajukan capres dan cawapres sendiri.

Masalahnya sekarang bukan soal mengajukan capres atau tidak, tapi dengan perolehan suara tersebut partai berbasis Islam bisa menjadi faktor penentu dalam koalisi, karena belum ada partai yang memperoleh suara 20 persen sebagai syarat mengajukan capres sendiri. Peningkatan suara yang diperoleh PKB, PAN dan PPP tak lepas dari suasana kondusif internal partai tersebut selama lima tahun ini. Konflik internal sudah membuktikan sebuah partai akan sulit meraih simpati masyarakat. PKB misalnya, selama lima tahun terakhir ini relatif sepi dari konflik yang menyebabkan pengurus punya banyak energy untuk melakukan pembenahan.

Yang tak kalah penting adalah, PKB dijadikan wadah tunggal warga nahdliyyin untuk menyalurkan suaranya. Tak tanggung-tanggung, ketua PBNU Said Aqil Siraj harus tampil sebagai model iklan PKB yang tentu saja untuk mengembalikan warga nahdliyin untuk kembali ke rumahnya yang lama. Iklan tersebut sangat efektif mengembalikan pendukung setia partai yang didirikan oleh Gus Dur tersebut. Ketika tidak ada konflik, mereka nyaman untuk kembali.

Perolehan suara partai Islam tersebut tentu berasal dari umat Islam. Belum bisa dipastikan, apakah peningkatan suara karena berubah menjadi partai terbuka. Karena basis massa yang besar itulah, tidak ada salahnya partai Islam tersebut berkonsentrasi menggarap suara umat Islam yang jumlahnya sangat besar. Identitas sebagai partai Islam mungkin bisa ditanggalkan, tapi yang penting bagaimana memberikan perhatian lebih untuk kepentingan umat Islam.