Jokowi Heran Tak Ada Rapat Impor Beras

Presiden Jokowi dalam Rakernas Pembangunan Pertanian di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2017).
JOSSTODAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat heran karena tidak ada rapat khusus membahas impor beras sepanjang 2016. Sebab biasanya, selalu ada rapat terbatas soal impor beras setiap September.
"Kalau sudah masuk bulan September, biasanya kita ada ratas mau impor (beras) berapa. Bulan September kemarin kok tidak ada permintaan ratas, tenang-tenang saja," cetus Jokowi saat Rakernas Pembangunan Pertanian di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2017).
Presiden lantas mengecek stok beras di Perum Bulog. Diketahui, masih ada 1,7 juta ton stok beras di Bulog. "Saya cek stok di Bulog berapa, ada 1,7 juta ton. Baru tadi pagi saya cek stok terakhir. Tahun lalu saya ingat, 2015 ada 800.000 ton kurang," ungkap Jokowi.
Jumlah cadangan beras Bulog yang melimpah ini sekaligus membuat harga beras di pasar tidak bergejolak. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau. "Kalau stoknya besar untuk pasar juga grogi mau naikkan harga. Tapi stok Bulog banyak. Strategi ini yang dibaca pasar. Jadi harga sekarang sejuk-sejuk saja karena stok yang dipegang Bulog besar," papar Jokowi.
Sementara dalam Rakernas, Jokowi memberikan pesan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) mengenai pentingnya pembangunan pertanian nasional. Menurutnya, pembangunan sektor pertanian adalah pintu masuk untuk mengatasi masalah kemskinan yang sudah jadi problem di Indonesia selama bertahun-tahun.
Pembangunan pertanian diyakini akan menekan ketimpangan wilayah maupun kesenjagangan antara miskin dan kaya. Sektor pertanian harus dikembangkan menjadi alat rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama. "Artinya, kita tidak bisa lagi melihat bahwa pembangunan pertanian dengan sebelah mata," tandas Presiden.(jos)
Presiden Jokowi Impor Beras Rakernas Pembangunan Pertanian