1.000 TNI-Polri Amankan Freeport

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Sedikitnya 1.000 anggota TNI dan Polri disiagakan untuk mengamankan kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua. Pengamanan obyek penting sudah dilakukan sejak pekan lalu.

Aparat diantaranya disiagakan di pabrik pengolahan di Mil 74 Tembagapura, Pelabuhan Portsite Amamapare, Kota Tembagapura, Bandara Mozes Kilangin Timika dan fasilitas lainnya. "Pengamanan kemudian ditingkatkan menyusul belum adanya keputusan pemerintah untuk memperpanjang izin ekspor konsentrat Freeport," kata Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika seperti dilansir antara, Kamis (16/2/2017).

Polres Mimika juga telah menggelar operasi multi-sasaran untuk mengantisipasi dampak yang terjadi terkait situasi keamanan di Freeport. "Sekarang ini kami baru melakukan pengamanan dengan melibatkan personel TNI dan Polri yang ada di Mimika, dengan jumlah sekitar 1.000 orang. Satuan Tugas Pengamanan Obyek Vital (Satgas Obvitnas) juga sudah berada di posisinya masing-masing," ungkap Victor.

Sudah ada rencana untuk penambahan pasukan pengamanan dari luar Timika, namun sampai sekarang belum terealisasi. "Untuk skema penambahan pasukan, kami sudah merencanakan hal itu," papar Victor.

Menurutnya, manajemen Freeport telah merumahkan sekitar 300-an karyawan. Keputusan diambil lantaran Freeport tidak lagi mendapat izin mengekspor konsentrat tembaga, emas dan perak sejak 12 Januari 2017. Karyawan yang dirumahkan diprioritaskan kepada tenaga kerja asing (expatriat), karyawan senior dan karyawan yang sakit-sakitan.

"Kami terus membangun komunikasi dengan pihak manajemen Freeport dan perusahaan-perusahaan privatisasi, kontraktor maupun sub kontraktor. Memang sudah ada pengurangan karyawan dengan sistem dirumahkan. Mungkin kalau perusahaan ini sudah beroperasi normal kembali, pekerja-pekerja yang dirumahkan itu bisa dipekerjakan kembali," beber Victor.(jos)

TNI Polri PT Freeport Indonesia Izin Ekspor Konsentrat