Mengunjungi Masjid Tertua di Pulau Jawa

josstoday.com

Gerbang depan masjid Maulana Malik Ibrahim Setelah dilakukan renovasi

Josstoday.com - Sekilas memang tak ada perbedaan signifikan dengan masjid-masjid pada umunya. hal itu di latar belakangi lantaran masjid yang terletak di Dusun pesucinan Desa Leran Kecamatan Manyar Gresik tersebut, telah mengalami beberepa kali pemugaran (renovasi). Pemugaran di lakukan guna memperluas area masjid yang semula hanya berukuran seperti musholla pada umumnya.

Abdul Rouf (60) pengurus dari Masjid Maulana Malik Ibrahim Dusun Pesucinan Desa Leran Kecamatan Manyar, Gresik menceritakan, bahwa Masjid jejak peninggalan Syech Maulana Malik Ibrahim ini diperkirakan telah berumur 649 tahun. Masjid tersebut dibangun juga menjadi salah satu simbol penyebaran agama Islam di pulau Jawa, yang saat Masjid ini didirikan penduduk setempat masih berada di bawah kekuasaan majapahit dengan Hindu sebagai agama yang dianut.

Ke-eksistensian Masjid Maulana Malik Ibrahim ini, memang kalah jauh dengan Masjid Agung Gresik, atau bahkan Masjid Jami' yang berada di kawasan alun-alun kota. lantaran, akses menuju Masjid ini bisa di dibilang lumayan sulit. Hanya roda 2 dan roda 4 jenis minibus yang bisa masuk ke areal Masjid. Jelas, para peziarah yang notabene membawa bus sangat kesulitan untuk mencapai kawasan tersebut.

Meski telah mengalami renovasi berkali-kali, ada sebagian ornamen Masjid yang diyakini sebagai peninggalan Wali songo tersebut. Salah Satunya ialah, adanya kolam berukuran 3x3 Meter yang berada di dalam masjid. Kolam tersebut di yakini, sebagai tempat berwudhu Maulana Malik Ibrahim saat hendak melaksanakan sholat.

" Cerita dari kakak saya dulu, awalnya kolam itu ada di bagian luar masjid. Namun, karena ada renovasi dan perluasan masjid, akhirnya kolam jadi  didalam masjid." tutur Abdul Rouf Kamis, (01/06/2017)

Saat bersama mencoba melihat letak dari kolam tersebut, Rouf juga menceritakan bahwa air jernih dari kolam tersebut memiliki kemujaraban. Masyarakat setempat meyakini, air dari kolam yang berada di dalam masjid tersebut bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Caranya pun bisa di bilang sangat sederhana, tinggal di usapkan air ke bagian yang sakit dengan mengucap Asma Allah.

Penyakit yang di derita, lambat laun akan hilang seketika. Hal itu pernah di alami oleh warga asal lumajang yang rela datang jauh-jauh untuk mencari pengobatan dari air kolam tersebut.

"Pernah ada warga asal Lumajang, katanya disuruh guru mengajinya datang kesini hanya untuk mengambil satu botol air dari kolam masjid untuk pengobatan," ujarnya

Sebelumnya, Tim Balai Arkeologi dan Purbakala pernah datang secara langsung dan mengamankan berbagai barang yang diyakini sebagai peninggalan maulana malik ibrahim untuk di lakukan penelitian .Dikarenakan Masjid ini telah mengalami renovasi dan perluasan berkali-kali, pihak Balai arkeologi mengalamai kesulitan guna mengidentifikasi bentuk masjid yang ukuran semulanya di perkirakan 12x6 meter.

Asal muasal kapan didirikannya masjid tersebut, Abdul rouf mengatakan tak banya mengetahuinya. Namun dari cerita sesepuh desa, mengatakan bahwa munculnya masjid tersebut secara tiba-tiba sehingga tidak diketui oleh masyarakat yang saat itu mayoritas penganut agama Hindu.

Masyarakat setempat mempercayai, bahwa Syech Maulana Malik Ibrahim menginjakkan kakinya di pulau jawa yakni di Desa Sembolo (Desa Leran) tempat mereka tinggal kini. Nama pesucinan sendiri, diambil dari istilah tempat penyucian bagi warga. Yang mana memiliki maksud masjid yang didirikan syech maulana malik ibrahim tersebut dijadikan tempat bersuci bagi warga yang sebelumnya beragama Hindu.

Di bulan Ramadhan 1438 H kali ini, pihak pengurus masjid tak lantas berdiam diri. mereka juga menggelar berbagai macam kegiatan pengisi ramadhan. " Ramadahan kali ini ada banyak kegiatan dari Remaja masjid, Buka bersama, dan I'Tikaf di 10 hari terakhir yang biasanya dipenuhi para musafir." tutup Abdul Rouf. (eks/ra)

 

Masjid Tertua Plesir Ramadhan Gresik 1438 H