Harga Turun Gairah Petani Tebu Menurun

josstoday.com

Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, saat ditemui langsung usai pertemuan dengan direksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI di Jl. Merak, Surabaya, Rabu (8/11/2017). (josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Kondisi pertanian khususnya sumber daya manusia yang berprofesi sebagai petani gula semakin mengkhawatirkan, karena semakin menurunnya angka petani di Indonesia.

Anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Haryo Soekartono, mengatakan jika hal tersebut akibat menurunnya harga dan semakin majunya teknologi yang ada.

"Petani kita menurun drastis, dari 1000 lebih pada jaman pak Harto (Presiden RI ke-2, Soeharto) sekarang tinggal 70 petani," ujarnya saat ditemui langsung usai pertemuan dengan direksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI di Jl. Merak, Surabaya, Rabu (8/11/2017).

Menurutnya, penurunan itu diakibatkan semakin melemahnya harga gula di petani. Sehingga petani banyak yang memilih alih profesi.

Tak hanya itu, karena itu pula saat ini sudah semakin kurang sumber daya manusia yang tertarik untuk menjadi petani tebu. Yang membuat Indonesia menjadi pengimpor gula terbesar kedua di dunia.

"Petani jangan beralih dari profesinya. Mereka harus mengembangkan pertaniannya secara terus menerus, agar kita tidak perlu lagi menjadi importir terbesar di dunia," katanya.

Berdasar data yang ada, harga saat ini yang berkisar Rp 12.500 dianggap masih rendah karena kebutuhan yang begitu besar dalam proses produksi dari pemeliharaan tanah, pembelian pupuk dan sebagainya.

Karena itu, untuk meningkatkan gairah para petani ia mengaku akan mendorong pemerintah agar dapat meningkatkan harga produksi. Tak hanya itu, ia juga berharap Bulog yang menjadi stabilisator dapat membeli gula petani sehingga harga dapat terkontrol dengan baik. (ais)
 

PTPN XI Petani Tebu Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono