Sulitnya Mencari Lawan Gus Ipul-Anas

josstoday.com

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf - Abdullah Azwar Anas

JOSSTODAY.COM - Irfan Arif Abdillah **)

Bursa pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur semakin susah terbentuk setelah pasangan Saifullah Yusuf - Abdullah Azwar Anas resmi mendeklarasikan diri. Hal ini tentu berpijak pada modal elektabilitas yang relatif di atas rata-rata ada pada sosok petahana, Gus Ipul.

Belakangan ini disebut nama-nama yang dinilai berpeluang mampu mengimbangi pasangan Gus Ipul-Anas. Nama-nama itu adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Trenggalek Emil Dardak. Menariknya dua nama ini adalah sama-sama kepala daerah dan sama-sama kader PDI-P, sebagai salah satu partai yang mengantarkan keduanya ke kursi kepala daerah.

Pasangan Gus Ipul-Anas sebenarnya diuntungkan dengan konfigurasi saat ini yang menyebutkan, belum ada pasangan calon satu pun selain mereka yang sudah resmi menjadi bakal pasangan calon yang diusung partai politik tertentu. Khofifah, misalnya, yang disebut-sebut bakal kembali berlaga untuk ketiga kalinya ini juga belum memastikan soal kapan deklarasi. Setidaknya sampai saat ini belum ada sosok tokoh yang digandeng Khofifah sebagai calon wakilnya di pencalonan.

Munculnya berbagai sinyalemen belakangan ini hanya untuk menaikkan branding  dan upaya testing the water Khofifah sebagai calon gubernur. Bagaimanapun sebagai Menteri Sosial Khofifah memiliki pride tersendiri untuk mengukur kapan dia harus berhenti dan kapan dia harus memulai suatu perjuangan politik. Sejumlah nama pun bermunculan untuk dampingi Khofifah. Sebut saja mantan Bupati Lamongan Masfuk dan Bupati Bojonegoro aktif, Kang Yoto, yang merupakan kolega.

Di saat Khofifah belum memastikan soal maju tidaknya, bahkan sudah beberapa kali menunda deklarasi pencalonan, pasangan calon lain juga belum muncul sebagai calon kandidat lawan Gus Ipul-Anas. Pilihan-pilihan yang bisa dimainkan oleh kelompok di luar Gus Ipul dan Khofifah  adalah soal bagaimana mengelola isu dari masing-masing pasangan calon yang hadir. “Untuk mengalahkan lawan, ya bertemanlah dengan lawannya”, begitu pepatah perang yang cukup terkenal untuk menggambarkan situasi dan konfigurasi jelang Pilkada Jawa Timur.

Gus Ipul-Anas cukup dengan rajin turun ke bawah, sudah semakin meneguhkan pasangan ini Jawa Timur banget dan lebih mudah berkampanye karena sudah melalui proses penjaringan dan perdebatan yang alot dalam proses pencalonan yang susah disederhanakan. Gus Ipul-Anas sudah memulai gerilya secara dini dibandingkan calon lawan-lawannya yang partainya saja sampai hari ini belum jelas soal peluang keikutsertaannya dalam Pemilu 2019 mendatang.

Nah, tentu yang paling diuntungkan saat ini adalah PDI Perjuangan. Partai ini cukup menginstruksikan pilihan-pilihan pengurus DPC di bawahnya agar mereka memastikan pilihan. Terkait bursa penentuan calon dari partai, PDIP juga telah menggelar pertemuan untuk membahas siapa pasangan calon yang dipilih PDIP. Jika merujuk pada nama-nama yang ada, toh, nama-nama seperti Tri Rismaharini dan Emil Dardak adalah sama-sama kepala daerah yang maju melalui jalur PDIP.

Artinya jika tetap pasangan calon baru terwujud dan mengajak salah satu nama di atas, PDIP tidak akan terlalu khawatir karena keduanya sama-sama kader PDIP. Publik tentu ingat bagaimana nama-nama seperti Risma, Emil, bahkan Djarot dipanggil  sang ketua umum sebelum pengumuman resmi pasangan calon. Secara sederhana, PDIP sudah mengantongi tiket untuk menguasai wilayah-wilayah ini menjelang Pemilu 2019.

Mengapa Jawa Timur penting? Ya, karena jumlah pemilih di provinsi ini terbanyak kedua setelah Jawa Barat. Karena itu, alotnya pasangan calon yang muncul di luar Gus Ipul-Anas harus menjamin kemenangan, bukan sekadar hiburan politik. Harus ada jaminan karena lawannya cukup tangguh, Gus Ipul-Anas yang selama ini dikenal dengan modal yang saling melengkapi. Gus Ipul bermodalkan pengalaman satu dasawarsa menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur dan Anas yang berpengalaman dan kaya prestasi sebagai Bupati Banyuwangi yang sangat millennials friendly. 

Hal ini menjadi bukti, pasangan Gus Ipul-Anas sulit tertandingi oleh pasangan siapapaun. Pasangan Gus Ipul-Anas akan mengubah Jawa Timur lebih dekat dengan rakyatnya. Pasangan ini juga menjadi simbol santri yang menjadi entitas tak terpisahkan dalam konstelasi politik masyarakat Jawa Timur. Nah, tentu Gus Ipul-Anas juga tidak akan khawatir dengan potensi munculnya pasangan calon untuk imbangi kekuatan mereka. Bahkan justru mungkin sedang menanti-nanti. Jadi, mari kita tunggu kapan Gus Ipul-Anas akan menemukan lawannya.

**Irfan Arif Abdillah, SM. adalah Mahasiswa Magister Manajemen Unair dan Sekjen Ikatan Alumni Rumah Kepemimpinan Distrik Surabaya.

gus ipul azwar anas