Jelang 2018, BI Optimis Ekonomi Jatim Bertumbuh
Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2018
JOSSTODAY.COM - Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2018 akan lebih baik daripada 2017 berdasarkan beberapa indikator dunia. Pertumbuhan ekonomi dunia yang baik ini akan berpengaruh pula terhadap Indonesia dan Jawa Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah menyampaikan “ekonomi global selama tahun 2017 menunjukkan momentum pemulihan dan mengindikasikan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan semula," dikatakan di Hotel Shangrila Surabaya, 13 Novemner 2017.
Sejalan dengan kondisi tersebut, ekonomi domestik turut mengalami momentum pemulihan di tahun 2017. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 diperkirakan sebesar 5,1% dengan tingkat inflasi diperkirakan terjaga pada level rendah, di sekitar 3,0-3,5%. Sementara itu, walaupun tumbuh lebih rendah dibandingkan capaian tahun 2016 (5,5%), ekonomi Jawa Timur diperkirakan tumbuh di kisaran 5,0-5,4% pada tahun 2017.
Tingkat inflasi sampai akhir tahun diperkirakan terkendali di rentang 3,8-4,0% dan Stabilitas Sistem Keuangan Jawa Timur dalam kondisi terjaga, dengan peningkatan kinerja kredit dan dana pihak ketiga yang cukup baik, dan risiko kredit terkendali.
Tantangan yang dihadapi perekonomian Jawa Timur terutama disebabkan oleh Konsumsi Rumah Tangga sebagai kontributor utama ekonomi Jawa Timur masih belum sekuat pola normalnya. Dari sisi sektoral, kontribusi dan daya dukung sektor pertanian terhadap perekonomian juga semakin melambat. Jika di tahun 2011 sektor pertanian mampu tumbuh di kisaran 4%-5% (yoy), di tahun 2017 secara kumulatif hanya tumbuh 1,65%.
Diki A. Johansyah menekankan “sumber-sumber pertumbuhan baru perlu segera dikembangkan”. Berdasarkan riset dan kajian Bank Indonesia, terdapat 3 (tiga) industri potensial kompetitif daerah yang berpotensi dikembangkan di Jawa Timur yaitu industri pengolahan ikan dan biota laut, industri galangan kapal, dan industri pariwisata.
Meskipun perekonomian masih dihadapkan pada berbagai tantangan di tahun 2018, Bank Indonesia optimis kondisi perekonomian Indonesia masih kondusif. 2018 menjadi momentum nasional untuk perkuat pertumbuhan ekonomi, begitupula Jawa Timurpun optimis untuk pertumbuhan ekonomi 2018 dengan menigkatkan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada peningkatan ekonomi.
Sementara itu, gubernur Jatim Soekarwo yang juga hadir menyampaikan apresiasi dan penghargaan terhadap kontribusi pengusaha yang telah menjadi mitra informasi terbaik, pelapor terbaik dan responden survei terbaik Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur selama tahun 2017.
Soekrwo mengatakan, bahwa Jawa Timur menjadi peringkat 1 dalam tingkat kemudahan berbisnis (ease of doing business) tahun 2017, dari 3 (tiga) aspek yaitu daya tarik investor, keramahan bisnis serta kebijakan yang kompetitif. Hal ini diharapkan dapat mendorong minat pengusaha dan investor untuk meningkatkan investasi di Jawa Timur.
Kolaborasi pemerintah dan swasta juga perlu terus ditingkatkan, untuk mendukung terciptanya sumber-sumber pembiayaan baru pembangunan ekonomi Jawa Timur melalui program Public Private Partnership dan Corporate Bond untuk mendorong akselerasi perkembangan ekonomi Jawa Timur ke depan.
"Jawa Timur kedepan masih akan menghadapi tantangan yang berat. Oleh sebab itu, semua pihak diharapkan terus meningkatkan sinergi antar seluruh institusi untuk mewujudkan Indonesia dan Jawa Timur yang semakin makmur, inklusif, sejahtera, dan berkeadilan," kata dia. (Tus)