Bank Indonesia Jatim Musnahkan 82.897 Lembar Uang Palsu
Diputi Kepala Perwakilan Jatim, Yudi Harymukti dengan disaksikan oleh Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Timur, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Surabaya, pada hari Jum’at (29/12/2017).
JOSSTODAY.COM - Bank Indonesia Cabang Jawa Timur gelar pemusnahan uang palsu berjumlah 82.897 lembar yang ditemukan sejak 2011-2016 di Kantor Bank Indonesia, Jl. Pahlawan, Surabaya, Jumat (29/12/2017).
Berdasarkan jenis pecahannya, uang palsu yang ditemukan didominasi oleh pecahan besar. Yaitu pecahan 100.000 sebanyak 63.870 lembar, pecahan 50.000 sebanyak 13.420 lembar, dan selebihnya pecahan 20.000 kebawah sebanyak 5.607 lembar. Pada tahun 2017, sampai dengan bulan November 2017 tercatat temuan uang rupiah palsu sebanyak 27.652 lembar atau turun 11,9% dibandingkan posisi tahun 2016.
Deputi Kepala BI Perwakilan Jatim, Yudi Harymukti mengatakan, kejahatan pemalsuan uang sangat merugikan masyarakat, negara dan bangsa. Oleh karena itu, masih perlu adanya tindakan tindakan khusus untuk mencegah maraknya uang palsu.
“Masyarakat yang sering medapatkan kerugian berada pada masyarakat tipe menengah. Oleh karena itu, BI Jatim masih menerapkan langkah preventif berupa pengenalan uang palsu terhadap masyarakat melalui 3D (Dilihat, diraba dan diterawang). Sedangkan tindakan representativenya adalah tindakan tegas bagi pelaku pemalsuan uang palsu dan himbauan melalui iklan layanan masyarakat," jelas pria yang kerap disap Yudi usai acara.
Menurut Yudi, perkembangan teknologi yang semakin meningkat semakin mempermudah oknum-oknum untuk membuat dan menyebarkan uang palsu. Karena itu, perlu adanya emansipasi penanggulangan peredaran uang palsu yang semakin marak di seluruh kalangan masyarakat.
“BI sudah menerapkan tiga level untuk menanggulangi peredaran uang palsu. Level pertama, masyarakat dengan edukasi 3D yang sudah berjalan baik. Level dua, para tim professional seperti mesin detektif uang palsu untuk para kasir dan pegawai Bank. Terakhir, salah satu cara yang dapat diketahui oleh Bank Indonesia sendiri. Ketiganya sudah berjalan dengan baik untuk mengurangi peredaran uang palsu,” akunya kepada reporter Josstoday.
Selain itu, Yudi tidak lupa memberikan peringatan terhadap masyarakat terkait maraknya peredaran uang palsu.
Sementara itu, Direktur Kriminal Khusus Polda Jatim, Kombes (Pol) Agus Santoso mengatakan perekembangan uang palsu di Jatim selama tahun 2017 mengalami penurunan.
“Indikator yang mempengaruhi penurunan kasus uang palsu yaitu pelaku mulai berkurang karena efek jera dari hukuman,” ujarnya.
Karena sudah mulai menurun, ia berharap di tahun 2018 peredaran uang palsu dapat semakin berkurang.
"Dengan adanya kesadaran masyarakat yang sudah semakin tumbuh dan waspada yang meningkat diharapkan dapat mengurangi peredaran uang palsu hingga 100 persen,’’ pungkasnya. (tus/ais)