Khofifah Raih Dukungan Pendekar Pencak Silat se- Jatim
Khofifah Indar Parawansa dalam acara silaturrahim bersama pendekar pencak silat se- Jatim dan Propesor, Jumat (2/2)
JOSSTODAY.COM - Protolan Pemuda Ansor (Propesor) dan pendekar pencak silat se-Jatim menggelar acara deklarasi dukungan untuk Khofifah-Emil di kediaman mantan Ketua Satkornas Barisan Ansor Satuan Koordinasi Nasional (Serbaguna Banser) NU, Abdul Muchid di Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jumat (2/2). Sejumlah kyai seperti KH Asep Saifuddin Chalim dan perwakilan partai pendukung juga tampak hadir.
Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan bahwa dukungan ini bisa menjadi penguatan squadron tim kemenangan. "Terima kasih kepada seluruh Propesor dan pendekar pencak silat," ungkapnya.
Khofifah juga berharap, dukungan dari dua kelompok tersebut dapat memperkuat jaringan relawan pendukung lain yang sudah mendeklarasikan dukungan lebih dulu.
"Dukungan baik secara terbuka maupun tertutup, karena tidak semua elemen pendukung terekspos. Tapi keduanya sama-sama memiliki posisi strategis sebagai tim pemenangan. Peran semua elemen pendukung ini, akan dimaksimalkan hingga terkonversi menjadi dukungan di dalam TPS 27 Juni," katanya.
Dari kalangan Nahdliyin, Khofifah sudah merebut dukungan dari Muslimat Nadhatul Ulama (NU). Sebelumnya, sejumlah pengurus Muslimat NU di tingkat kabupaten dan kota di Jatim sudah mendeklarasikan dukungan, mulai tingkat kepengurusan kecamatan hingga ranting.
"Kami juga memaksimalkan penyisiran dan penyapaan-penyapaan. Sejauh saya ada waktu, akan saya hadiri. Ini upaya agar kami tak berjarak. Mas Emil, diharapkan mampu menambah dukungan dari kelompok milenial dan bakal menggarap kelompok-kelompok masyarakat lain dengan civil program yang sudah digagas," tuturnya.
Mantan Menteri Sosial ini, juga concern terhadap kesejahteraan masyarakat di Jalur Lintas Selatan (JLS). Menurutnya, ia akan membangun skema detail soal pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Pasalnya, di Jawa Timur masih banyak pengangguran, khususnya dari kalangan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Karena memang penganggur di Jatim menggelembung di tingkat lulusan SMA/SMK sehingga pendidikan vokasi itu penting," pungkasnya. (mif)
pilkada 2018