Ketua Tim Pemenangan Khofifah Ajak Semua Pihak Jaga Kondusifitas Pilgub
Ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil Elestianto Dardak, KH M Roziqi.
JOSSTODAY.COM - Ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil Elestianto Dardak, KH M Roziqi mengajak agar semua pihak tetap menjaga kondusifitas Pilgub Jatim. Termasuk tidak menebar opini hitam dengan cara 'lempar batu sembunyi tangan'.
Pernyataan tersebut disampaikan KH M Roziqi demi menanggapi sikap Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Satuham Akbar. Satuham menilai Persatuan Guru Diniyah Nusantara (PGDN) memperalat para pendidik untuk kepentingan politik.
"Kalau FKDT kan jelas memaklumkan diri untuk mendukung salah satu paslon. Tapi kalau ini (PGDN) kan enggak. Jadi siapa sebenarnya yang memperalat guru madin? Saya rasa ada yang kebakaran jenggot," katanya di sela mendampingi Khofifah di Lumajang, Sabtu (10/2/2018).
Roziqi pun menepis tudingan kalau agenda PGDN di Ponpes Amanatul Ummah ada hubungan dengan Khofifah-Emil. "Ini para guru madin berinisiatif sendiri menggelar pertemuan di Ponpes asuhan Kiai Asep. Kebetulan beliau salah seorang kiai pendukung Bu Khofifah-Mas Emil," ujarnya.
Lagi pula, tandas Roziqi, lokasi Ponpes Amanatul Ummah sangat representatif untuk dijadikan tempat acara. "Bukan hanya PGDN, Pergunu, PGRI, pokoknya ormas-ormas biasalah menggelar acara di sana dan difasilitasi sama Kiai Asep," kata mantan kepala Kanwil Kemenag Jatim itu.
Soal Satuham yang menyebut PGDN sebagai organisasi abal-abal, Roziqi tak mau ikut campur. "Terserah saja mau dikatakan apa. Boleh saja orang berkomentar, yang jelas itu nama perkumpulan mereka. Untuk menjaring aspirasi, menampung kreatifitas ya ndak apa-apa," ucapnya.
Sementara itu Koordinator PGDN, Abdul Aziz Hamid menilai statemen Satuham sebagai bentuk sikap inkonsisten. Karena tudingan dan larangan membawa guru diniyah ke politik justru dilanggar sendiri. "Kami punya kebebasan untuk memilih sesuai hati nurani," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Satuham Akbar menilai, acara Halaqoh pada 11-12 Februari 2018 di Ponpes Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto yang diadakan Persatuan Guru Diniyah Nusantara (PGDN) berbau politis.
Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB Surabaya itu juga menyebut PGDN sebagai organisasi abal-abal, serta meminta agar kegiatan tersebut tidak dipolitisasi untuk kepentingan salah satu pasangan calon Pilgub Jatim.
“Jangan dipolitisasi lah, kasihan ustadz-ustadzah yang berjuang dengan ikhlas,” katanya, seperti dikutip salah satu media online nasional, Jumat (9/2/2018). (pr/mif)
pilkada 2018