Kaum Marhaen Kediri Siap Menangkan Gus Ipul-Puti

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno kembali mendapat dukungan dan doa restu dari kaum nasionalis saat berkunjung ke Rumah Bung Karno, Dusun Krapyak, Wates, Kediri, Sabtu (11/2/2018).

“Semalam saya dibawa semakin dalam ke akar sejarah Eyang Karno. Pada diri saya, memang mengalir kuat darah Jawa Timur,” ujarnya.

Di rumah itu, Puti Guntur bertemu sekitar 2.000 warga Marhaen dari Kediri, dan daerah-daerah sekitar. Hadir pula anggota DPR RI Eva Kusuma Sundari dan Suharti, anggota DPRD Jawa Timur.

Di acara bertajuk Rembuk “Sedulur Marhaen” itu, warga mengungkapkan rasa gembiranya atas kehadiran cucu dari pendiri bangsa itu. Bahkan, pada kesempatan itu kaum Marhaen secara langsung akan memenangkan Puti bersama pasangannya Bakal Calon Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

“Kami bersyukur, jalur keturunan Bung Karno menjadi calon pemimpin Jawa Timur. Kami pasti bekerja untuk Mbak Puti dan Gus Ipul,” kata Ki Buchori.

Dalam safari di daerah-daerah Jawa Timur, Puti Guntur tidak saja napak tilas “pembentukan” diri Bung Karno, tetapi juga mengenali jejaring keluarganya.

Di Surabaya, Puti telah mengunjungi rumah kelahiran Bung Karno. Ia juga memasuki rumah indekos kakeknya semasa SMA, rumah milik HOS Tjokroaminoto, pemimpin Syarikat Islam yang menjadi mentor politik Bung Karno.

Di Kediri, kemarin malam, Puti menjadi tahu bahwa Bung Karno pernah diasuh ayah angkatnya, Soerati Soemosewojo. Mereka tinggal di rumah yang terletak di Dusun Krapyak, Desa Pojok, Wates.

“Pak Soerati, yang juga dipanggil Den Mas Mendung, punya hubungan kerabat dengan Pak Soekemi Sosrodihardjo, ayah kandung Bung Karno,” kata Kushartono, salah seorang pengurus rumah itu.

Sekarang rumah Jawa kuno itu masih dipertahankan keasliannya. Diresmikan Guruh Soekarnoputera, paman Puti, rumah itu diberi nama “Ndalem Pojok”.

Di rumah itu, Puti Guntur Soekarno disambut sebagai keluarga. Ia ditunjuki 2 kamar tempat tidur Bung Karno. Satu kamar ditinggali Bung Karno saat remaja.

“Satu kamar lagi, ditinggali saat kecil. Dulu namanya Kusno. Kemudian sakit-sakitan Pak Soerati yang menyembuhkan dan mengubah namanya, dari Kusno menjadi Soekarno. Perubahan itu di kamar ini,” kata Kushartono.

Dua kamar bekas Bung Karno beratap dan berdinding gedhek yang terbuat dari anyaman bambu, yang dilaburi kapur putih. (ais)

Pilgub Jatim 2018 Gus Ipul Puti Marhaen