Gandeng BI, Pemkot Terapkan Non Tunai Alat Parkir
JOSSTODAY.COM - Dalam rangka mewujudkan Surabaya Smart City serta mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), Walikota Surabaya, Tri Rismaharini beserta Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Diffy A. Johansyah melaksanakan Launching Penggunaan Kartu Uang Elektronik pada Alat Parkir di Kawasan Taman Bungkul, Minggu (18/02). Acara tersebut turut dihadiri oleh pimpinan perbankan, perangkat MUSPIDA Kota Surabaya, dan jajaran pejabat pemerintah Kota Surabaya.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, masyarakat terutama warga Surabaya untuk membantu kota dengan memanfaatkan fasilitas parkir meter menggunakan uang elektronik, karena potensi penghasilan dari parkir di Taman Bungkul sangat besar. Penggunaan uang elektronik di parkir meter ini sangat pas karena selama ini penghasilan daerah dari parkir tak terpantau. Hal itu menimbulkan hilangnya pendapatan kota karena masyarakat menggunakan fasilitas yang tidak bisa dikelola dan dipantau secara elektronik.
“Ini akan berakibat terjadinya banyak kebocoran pendapatan parkir. Jika masyarakat tertib melakukannya, nanti akuntanbilitas pelaksanaan parkir meter semakin baik,” jelas Walikota Risma di tengah pengunjung Car Free Day Taman Bungkul.
Risma berharap fasilitas parkir meter elektronik ini bisa memudahkan pengunjung Taman Bungkul saat memarkir kendaraannya. Untuk ke depannya, Pemkot Surabaya bakal membangun beberapa parkir meter di sejumlah ruas jalan lain.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah menyampaikan bahwa sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia berperan untuk mendorong dan mendukung penggunaan instrumen dan sarana pembayaran non-tunai dalam transaksi keuangan, atau yang dikenal dengan Less Cash Society, salah satunya melalui program parkir meter.
"Melalui penggunaan alat parkir ini, maka pendapatan daerah melalui sektor perparkiran dapat lebih dioptimalkan, terbukti dari penggunaan alat parkir meter di kawasan balai kota yang diresmikan pada tahun 2017 lalu, peningkatan pendapatan perpakiran daerah di kawasan balai kota mencapai ±300 persen," jelasnya dalam sambutannya di Bungkul. (tus)
Pemkot Surabaya Bank Indonesia