Partisipasi Pemilih Pilgub Jatim Capai 63 Persen
Iswahyudi, warga RT 06 Rw 4 Kelurahan Kepanjen Kabupaten Malang usai memberikan hak suaranya di TPS 16 dan menukarkan voucher dengan hadiah yang disediakan panitia dibl TPS setempat.
JOSSTODAY.COM - Meski tidak sesuai target yang diharapkan, partisipasi pemilih Kabupaten Malang pada Pilgub Jatim 2018 meningkat. Lebih dari 63 persen pemilih menggunakan hak pilihnya saat pemungutan suara 27 Juni kemarin.
Berdasarkan unggahan data hasil pemungutan suara Pilgub Jatim di portal resmi KPU RI, infopemilu.kpu.go.id, didapati tingkat partisipasi pemilih Kabupaten Malang sejumlah 63,7 persen. Angka partisipasi ini didapati dari sejumlah 1.233.222 penggunaan hak pilih dari total 1.359.886 pemilih.
Partisipasi pemilih Kabupaten Malang pada Pilgub Jatim kali ini, tercatat lebih rendah dibanding 38 kabupaten/kota lain. Meski demikian, partisipasi pemilih Kabupaten Malang masih lebih tinggi dibanding Kota Surabaya yakni sejumlah 58,2 persen. Bahkan, jauh lebih tinggi dibanding partisipasi pemilih Jember yang hanya 53,9 persen.
Terkait persentase kehadiran pemilih berdasarkan unggahan hasil penghitungan suara Pilgub Jatim ini, ketua KPU Santoko cukup realistis.
"Dibanding pada pemilihan Bupati Malang 2015 lalu, terjadi kenaikan partisipasi pemilih sekitar 5 persen. Pemilih pada pilbup angka partisipasinya sejumlah 58,83 persen," kata Santoko, Kamis (28/6).
Dari total pemilih yang tersebar di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, tercatat sejumlah kecamatan memiliki tingkat kehadiran pemilih di TPS di atas 70 persen. Partisipasi pemilih tertinggi tercatat di kecamatan Pujon, yakni 74,46%. Berikutnya disusul pemilih kecamatan Wagir dengan catatan kehadiran untuk memilih 73,5% dan kecamatan Pakis sejumlah 71,8%.
Upaya meningkatkan partisipasi pemilih menggunakan hak pilihnya di TPS sebenarnya sudah dilakukan KPPS. Di PPS Kelurahan Kepanjen misalnya, untuk memaksimalkan pemungutan suara sengaja dilakukan penilaian TPS dengan beberapa kriteria penilaian. Diantaranya, kebenaran pengisian data hasil penghitungan suara serta kekompakan tim dan keunikan TPS.
"Ada greget (semangat) KPPS kami untuk mewujudkan peningkatan persentase pemilih menggunakan hak pilihnya. Jadi, 20 TPS yang ada berlomba dan dikemas sekreatif mungkin untuk menarik pemilih," kata Anna Susanti, anggota PPS Kelurahan Kepanjen.
Pada TPS 16, lanjut Anna, antusias pemilih yang hadir ke TPS dan mencoblos sekitar 63 persen. Maklum saja, di TPS yang berlokasi jalan Mentaraman Kepanjen ini, panitia menyediakan hingga 41 kupon yang bisa ditukar doorprize.
Dikatakan, ada juga TPS 12 yang unik dalam ruangan yang dikemas seperti taman dengan banyak dihias bunga dalam pot. Sementara, TPS 15 lebih menampilkan kekhasan budaya dengan petugas KPPS yang seluruhnya mengenakan busana khas Malangan.
Disain TPS dengan suasana menarik juga terdapat di Desa Dilem Kepanjen, yakni TPS 05. Seperti dikatakan Budiono, ketua KPPS di TPS ini, warga antusias untuk menyalurkan hak pilihnya mencoblos karena juga penasaran dengan kreatifitas para pemuda RT 06 RW 02 Desa Dilem ini.
Budiono menambahkan, dengan menyulap TPS bernuansa Piala Dunia juga bertujuan menarik warga agar antusias untuk datang mengikuti pencoblosan. Dari sejumlah 502 pemilih yang tercatat pada TPS ini, warga yang hadir menyalurkan suaranya sejumlah 311 orang. (amn)