Hadapi Brasil di Perempat Final, Ini Komentar Pelatih Belgia

josstoday.com

Pelatih Timnas Belgia, Roberto Martinez

JOSSTODAY.COM - Belgia akan berhadapan dengan Brasil di perempat final setelah mampu mengatasi Jepang 3-2 dalam laga Senin (3/7) atau Selasa dini hari WIB. Pelatih Belgia, Roberto Martinez, menyadari tugas timnya di babak delapan besar nanti sangatlah sulit. Dia menyebut Brasil sebagai tim terbaik di turnamen ini.

Belgia lolos dari lubang jarum ketika menghadapi Jepang. Pasukan Martinez tertinggal 0-2 lebih dulu setelah gawang Thibaut Courtois dibobol oleh Genki Haraguchi pada menit ke-48 dan Takashi Inui (52).

Namun Vincent Kompany dan kawan-kawan kemudian mampu membalikkan keadaan. Jan Vertonghen mengawali kebangkitan Belgia melalui golnya pada menit ke-69 disusul Marouane Fellaini (74). Stadion Rostov Arena seakan pecah ketika Nacer Chadli melesakkan gol pada menit ke-90, sekaligus memastikan tiket perempat final.

Martinez mengakui timnya akan mengubah sistem saat menghadapi Brasil nanti. Dia menegaskan timnya harus “mematikan” pemain kunci Tim Samba.

“Saat Anda bermain melawan Brasil, Anda harus memahami bahwa mereka adalah tim terbaik di Piala Dunia,” kata Martinez kepada BBC.

“Jadi kami harus benar-benar memahami bagaimana bermain melawan tim seperti itu. Tim yang memiliki pemain seperti Neymar dan Coutinho yang bisa menentukan pertandingan dalam sedetik,” kata mantan pelatif Everton ini.

“Namun ini laga yang Anda impikan saat kanak-kanak, bermain melawan Brasil di perempat final Piala Dunia. Kami akan sangat menikmatinya,” tutur pelatih asal Spanyol ini.

Martinez juga sempat membahas soal keputusannya memasukkan Fellaini dan Chedli pada menit ke-65. Kedua pemain berdarah Maroko inilah yang menjadi penentu kemenangan timnya.

“Secara fisik kami mengakhiri laga ini dengan sangat kuat. Anda melihat penyelesaian akhir yang sangat bertenaga saat gol ketiga. Ini hasil serangan balik yang sangat kuat,” ungkapnya.

“Dalam waktu kurang dari enam detik kami menutup seluruh bagian lapangan. Dan hal yang paling bagus, Romelu (Lukaku) tidak egois. Dia memutuskan untuk memberikan bola kepada Nacer yang menghasilkan gol,” kata mantan pelatih Wigan Athletic ini.

“Tak banyak laga Piala Dunia, sebuah tim bisa menang setelah tertinggal 0-2. Hari ini para pemain kami menunjukkan hasrat tinggi mereka untuk menang dan ini hasil yang luar biasa,” tuturnya. (gus/b1)

Piala dunia 2018