Intip Dunia Ilustrasi di Reka Rupa Rasa
Pengunjung tengah melihat ilustrasi dari Citra Marina di Festival Reka Rupa Rasa di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta Selatan.
JOSSTODAY.COM - Seiring perkembangan zaman, dunia ilustrasi terus berevolusi dengan cepat seiring dengan semakin bertambahnya ilustrator hingga mendapatkan tempat di mata publik. Namun, di balik fungsinya sebagai pembangkit perasaan suka dan berbagi, peran penting ilustrasi yang sesungguhnya adalah sebagai mediasi berbagai disiplin ilmu.
Untuk memperlihatkan bagaimana dunia perkembangan dunia ilustrasi di Indonesia dan Asia, smArt Dia.Lo.Gue kembali menghadirkan agenda berbau seni dan memilih untuk mengangkat tema ilustrasi bertajuk Reka Rupa Rasa. Acara yang di mulai sejak 20 Juli sampai 19 Agustus ini berusaha untuk memanjakan mata para penggiat dan penggemar seni dengan beragam hasil ilustrasi yang dikuratori oleh David Irianto dan Hermawan Tanzil.
Kurator festival, Hermawan Tanzil mengatakan bahwa, tema ilustrasi ini perlu diangkat karena saat ini, visual tengah menjadi hal menarik bagi masyarakat luas. Bahkan, sejak zaman dahulu kala, manusia tanpa sadar sudah memakai ilustrasi dalam beragam bentuk untuk menjelaskan suatu peristiwa.
"Banyak orang berpikir ilustrasi hanya gambar art, tetapi jauh daripada itu, sebenarnya (ilustrasi) punya fungsi penting. Misalnya saja, bagaimana ilustrasi bisa jadi pembentukan karakter sebuah brand. Jadi, inilah salah satu alasan mengapa ilustrasi perlu diangkat,” terangnya saat jumpa pers di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Dalam memilih karya untuk dipamerkan, kurator tidak hanya sekedar memilih ilustrator muda dengan kekuatan ketenaran semata. Namun, ilustrator tersebut setidaknya memiliki kekuatan untuk menuangkan segala energi positif dan terus fokus bergerak maju dalam setiap karya-karyanya.
"Misalnya saja Kendra yang tertarik pada budaya pop. Gimana dirinya bisa memberikan pengaruh ilustrasi pada kebudayaan pop dan musik yang baik. Ada juga Sandy Lee, yang menggambar hewan-hewan laut yang ternyata memiliki fungsi yang penting. Ataupun, Lala Bohang seorang penerbit buku best seller karena sentuhan ilustrasi yang unik. Itu sesuatu yang menurut kita punya angle berbeda. Mereka punya spesifikasi jelas di bidangnya," David Irianto.
Sebanyak 10 ilustrator lokal maupun studio yang mewakili berbagai bidang, di antaranya Percolate Galactic dengan medium GIF, Caravan Studio yang didirikan Chris Lie dengan konsep seni untuk film. Selain itu, ada juga Debbie Tea yang piawai menerjemahkan ilustrasi ke dalam produk.
Wanara Studio dengan terjemahan estetika lokal ke bentuk ilustrasi, dan Citra Marina yang menggeluti dunia ilustrasi sebagai dunia alternatif. Kemudian, Mulie Addlecoat yang merajahkan ilustrasi ke kulit manusia.
Selain itu juga dipamerkan infografis perjalanan ilustrasi Indonesia yang dikerjakan oleh Heimlo Studio, dan wall of fame yang menampilkan sejumlah karya penting maestro dan ilustrator muda terbaik Indonesia, seperti Pak Raden, Mice, sampai ke Emte dan Mayumi Haryoto.
Di antara 10 ilustrator lokal, Reka Rupa Rasa juga sengaja mendatangkan tiga ilustrator dari negara tetangga. Mereka adalah Koichiro Kashima dari Jepang, Ye Jika Yun asal Korea, dan Nuttapong Daovichitr dari Thailand. Mereka ini pun senantiasa turut menghadirkan dunianya ke festival.
Dari tiga ilustrator tersebut, salah satu yang terunik adala milik Koichiro. Saat ditemui, ia mengatakan bahwa keseriusannya untuk terjun pada ilustrasi ia sampaikan dengan gambar karakter-karakter kecil yang memiliki makna mendalam. Bahkan, karya-karyanya yang berukuran mini bisa dilihat dengan menggunakan kaca pembesar.
"Saya menggambar ilustrasi berkarakter kecil karena menggambarkan bahagia itu tidak mesti selalu besar, bahkan ada juga di dunia yang kecil. Itulah mengapa saya gambarkan seperti itu,” terangnya. (is/b1)
dunia ilustrasi