Harga Minyak Dunia Turun Dipicu Kenaikan Stok AS

josstoday.com

Ilustrasi

JOSSTODAY.COM - Harga minyak turun tipis pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (14/8), setelah data menunjukkan persediaan (stok) di pusat pengiriman minyak mentah AS meningkat pada pekan terakhir. Hal itu menambah kekhawatiran pada negara-negara berkembang yang sedang bermasalah. Selain itu, ketegangan perdagangan akan mengurangi prospek permintaan bahan bakar.

Patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun 20 sen AS atau 0,3 persen, menjadi US$ 72,61 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 43 sen AS atau 0,7 persen, menjadi US$ 67,20 per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak turun pada awal sesi lebih dari US$ 1 per barel setelah persediaan di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman untuk WTI naik sekitar 1,7 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Agustus. Demikian data dari firma intelijen pasar Genscape.

Persediaan minyak mentah di Cushing telah berkurang, sebagian karena penutupan operasi di fasilitas pengolahan minyak di Kanada yang telah mengurangi aliran minyak mentah ke pusat pengiriman.

Fasilitas pemerosesan Syncrude Kanada mulai meningkatkan produksi minyak ringan dan diharapkan akan kembali ke produksi penuh pada September. "Cushing akhirnya mulai bertambah kembali dari tingkat persediaan yang sangat rendah," kata analis di Again Capital Management, John Kilduff, di New York.

Di sisi lain, krisis keuangan Turki meningkatkan risiko penularan di seluruh negara berkembang, menyeret pelemahan rand Afrika Selatan, peso Argentina dan Meksiko serta rubel Rusia. Hal ini juga merusak pasar-pasar negara berkembang, dan  membatasi prospek permintaan minyak.

Hal ini diperburuk kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat, Tiongkok dan Uni Eropa akan menekan aktivitas bisnis di ekonomi terbesar dunia.

Turki adalah konsumen minyak yang relatif kecil, terhitung kurang dari 1 juta barel per hari (bph), atau sekitar 1 persen dari permintaan global. Namun, kekhawatiran penularan mendorong sentimen penghindaran risiko (risk-off).

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) meramalkan permintaan minyak lebih rendah untuk tahun depan.

Dalam laporan bulanannya, OPEC mengatakan dunia akan membutuhkan 32,05 juta barel per hari minyak mentah dari 15 anggota pada 2019, turun 130.000 barel per hari dari perkiraan bulan lalu.

Produksi minyak AS dari tujuh cekungan serpih utama diperkirakan akan meningkat 93.000 barel per hari pada September menjadi 7,52 juta barel per hari, kata Badan Informasi Energi AS (EIA). (is/b1)

Harga minyak dunia