Tujuh Alat Deteksi Dini Tsunami di Pantai Banyuwangi Rusak
Ilustrasi
JOSSTODAY.COM - Tujuh unit perangkat pendeteksi dini tsunami atau tsunami early warning system (EWS) yang dipasang di wilayah pantai Kabupaten Banyuwangi, mengalami kerusakan akibat beberapa komponennya hilang dicuri. Komponen peralatan EWS yang sangat vital dan hilang itu di antaranya berupa sensor pendeteksi, baterai aki, dan sirine.
Hilangnya sejumlah komponen EWS itu baru diketahui setelah terjadinya gempa bumi di Bali bagian selatan dengan kekuatan lebih dari 5 skala Richter (SR) di tahun 2016 yang lalu.
“Semula yang rusak itu satu dua unit, dan belum bisa diperbaiki dan dilengkapi ulang, sekarang malah hilang yang diduga keras dicuri orang,” ujar Eka Muharram, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, dalam keterangan persnya, Rabu (29/8).
Keberadaan EWS tersebut sangat penting karena Banyuwangi yang memiliki panjang pantai lebih dari 175,8 kilometer di ujung timur Pulau Jawa itu memiliki tingkat kerawanan yang tinggi atas terjadinya bencana tsunami.
Menurut dia, ketujuh EWS itu merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat tahun 2013 lalu dan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, dipasang di tujuh titik pantai di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Di antaranya terpasang di Pantai Rajegwesi, Pantai Boom Banyuwangi, Pelabuhan Muncar, Pantai Grajagan, dan Pantai Pancer Banyuwangi.
Diungkapkan Eka Muharram, untuk perbaikan ketujuh EWS tersebut membutuhkan dana puluhan juta rupiah. “Paling tidak ditaksir sekitar Rp 10 juta per unit,” katanya.
Pada bagian lain disebutkan, bahwa ketujuh alat EWS itu masih bisa diperbaiki untuk kemudian difungsikan kembali. Usulan perbaikian EWS yang dua di antaranya merupakan bantuan pengadaan dari BMKG itu sedang diusulkan guna mendapatkan dukungan anggaran ke pemerintah melalui BNPB.
Eka menyayangkan raibnya sejumlah komponen EWS yang sangat penting fungsinya karena bagi Kabupaten Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa memiliki wilayah pantai rawan tsunami.
“Sebenarnya keberadaan ketujuh unit EWS itu pengawasannya kita mintakan bantuan dari para kepala desa yang memiliki perangkat yang berdomisili terdekat dengan peralatan tersebut,” ujar Eka.
Menurutnya, dampak dari terjadinya bencana alam gempa bumi disertai gelombang tsunami pernah menerjang pesisir Selatan Banyuwangi tahun 1994 silam . Tidak kurang dari ratusan rumah penduduk pantai mengalami kerusakan total dan sekitar 200-an orang penduduk meninggal dunia. (gus/b1)
BMKG