Kepala Daerah Berpihak di Pilpres, Pengamat: Pertimbangan Tetap Kandidat

josstoday.com

JOSSTODAY.COM – Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, menilai jika keberpihakan kepala daerah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti tidak menjadi penentu kemenangan.

 “Gemerlap timses daerah tidak selalu linier, karena dalam pemilu langsung pertimbangan utama tetap ada pada kandidat,” katanya saat dihubungi, Kamis (20/9/2018).

 Ia mencontohkan seperti halnya Pilgub Jatim 2018 lalu. Di mana Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang memiliki basis dukungan besar tampil all out mendukung pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno. Namun, pada hasil akhirnya kompetitor yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menang di Kota Pahlawan.

 “Pemilih sekarang semakin cair, rasional, dan independen tidak mudah mengikuti pilihan elit,” jelasnya.

 Apalagi, majunya kepala daerah sebagai timses akan menimbulkan kesan yang negatif karena menjadikan politik publik sebagai tumpangan jabatan.

 Karena itu, ia menilai jika kepala daerah sejatinya mengurusi daerahnya untuk dapat maju dan lebih sejahtera. “Kepala daerah aktif jadi timses menurut saya akan banyak madaratnya, dan sesungguhnya melanggar fatsun politik publik. Bagaimanapun jabatan publik melekat pada diri mereka dan potensial konflik kepentingan antara kepentingan politik pribadi dengan jabatan publiknya. Jikapun mereka akan cuti dan nonaktif, menurut saya itu tetap norak dan melanggar fatsun kepatutan dalam jabatan publik,” pungkasnya.

 Sebelumnya, sebanyak 31 Bupati dan Walikota di Jawa Timur bergabung dalam Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin.

 Hal itu  dipastikan setelah 31 nama Bupati dan Walikota itu muncul dalam Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN), yang diumumkan semalam oleh Ketua TKD Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.

 Nama-nama itu diantaranya Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), Saiful Illah (Bupati Sidoarjo), Irsyad Yusuf (Bupati Pasuruan), Setijono (Walikota Pasuruan), Puput Tantriana Sari (Bupati Probolinggo), Rukmini Buchori (Walikota Probolinggo), Dadang Wigiarto (Bupati Situbondo), Amin Said Husni (Bupati Bondowoso), Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), Faida (Bupati Jember), dan Thoriqul Haq (Bupati Lumajang).

 Ada pula nama Rendra Kresna (Bupati Malang), Dewanti Rumpoko (Walikota Batu), Rijanto (Bupati Blitar), Santoso (Wawali Kota Blitar), Hariyanto Sutrisno (Bupati Kediri), Emil Elestianto Dardak (Bupati Trenggalek/Wagub terpilih), Sumantri (Bupati Magetan), Ipong Muchlissoni (Bupati Ponorogo), Budi Sulistyono (Bupati Ngawi), Pungkasiadi (Wakil Bupati Mojokerto), dan Ita Puspitasari (Walikota Mojokerto terpilih).

 Serta ada nama Munjidah Wahab (Bupati Jombang terpilih), Novi Rahman (Bupati Nganjuk terpilih), Muhtarom (Bupati Madiun), Anna Muawanah (Bupati Bojonegoro terpilih), Fathul Huda (Bupati Tuban), Sambari Halim (Bupati Gresik), Abdul Latief (Bupati Bangkalan terpilih), Badrut Tamam (Bupati Pamekasan terpilih), dan Maryoto Bhirowo (Wabup Tulungagung terpilih).

 Sementara tim dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hingga saat ini belum menunjukkan tim pemenangan daerah. (ais)

Pilpres 2019 Kepala Daerah Jokowi Prabowo