Laporan Asian Games 2018 Mulai Diaudit

josstoday.com

Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla pada acara "Malam Apresiasi Karyawan dan Sponsor Asian Games 2018" di Jakarta Equestrian International Park, Pulomas Jakarta, Selasa (18/12) malam.

JOSSTODAY.COM - Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir yakin pesta olahraga terbesar Asia yang sudah digelar di Jakarta-Palembang akan sukses administrasi yang sudah berjalan dengan lancar.

Hal itu diungkapkan usai acara "Malam Apresiasi Karyawan dan Sponsor Asian Games 2018" di Jakarta Equestrian International Park, Pulomas Jakarta, Selasa (18/12) malam.

"Sudah ada audit terhadap kinerja Inasgoc dan akan ada laporan kepada auditor yang bekerja secara profesional pada April mendatang. Insyaallah laporan kita (Inasgoc) bisa diterima dan dapat dipertanggungjawabkan. Asian Games kemarin sesuai yang ditargetkan, yakni mencapai target pelaksanaan, prestasi, dan ekonomi," ungkap dia.

Diakui sukses penyelenggaraan sudah diakui, bahkan mendapat apresiasi dunia. Sukses ekonomi sudah ada laporan di berbagai tempat termasuk dampaknya dan sukses prestasi juga luar biasa yang menghasilkan 98 medali dengan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

Menurutnya, Inasgoc akan menjadi bagian sejarah karena bisa saja 50 tahun lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games dan cerita sejarah ini tidak akan berhenti. Hal itu dikarenakan Merah Putih siap mengemban misi menjadi tuan rumah untuk multievent tingkat dunia yakni Olimpiade 2032 mendatang.

"Indonesia ingin membuktikan bahwa cerita bangsa kita terus berlanjut dengan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Asian Games adalah hasil karya bersama dan bangsa kita tidak kalah besar dengan bangsa lain di dunia. Malam ini kita menghargai apa yang kita perjuangkan, bagaimana kita bersatu, bergotong royong demi Indonesia bangga. Meski secara fisik Inasgoc akan berpisah dan bubar, namun secara hati kami tidak bubar dan tetap bersatu untuk membangun bangsa Indonesia ini," ujar Erick Thohir.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai penyelenggaraan Asian Games 2018 sukses besar dan tidak mendapatkan kritikan dari masyarakat di dalam negeri maupun luar negeri. Semuanya penyelenggaraan terbilang luar biasa. Ia memberikan apresiasi sangat besar kepada Inasgoc yang telah bekerja maraton selama 2,5 tahun untuk menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018.

"Pembangunan venue Asian Games juga dapat selesai dengan tepat waktu. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan Olimpiade Rio de Janiero 2016 yang pembangunan venue-nya belum selesai jelang pembukaaan. Ini semua tercapai karena usaha kerja keras panitia dan kita semua, termasuk pihak sponsor yang telah menghibahkan kemampuannya," urai Jusuf Kalla yang memberikan nilai A plus untuk kerja keras Inasgoc.

JK berharap kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 dapat dijadikan pelajaran untuk penyelenggaraan event olahraga lainnya ke depan seperti PON maupun SEA Games. Melihat kesuksesan besar ini, ia optimistis Indonesia mampu membidik tuan rumah Olimpiade 2032.

"Maka yang ingin kita tawarkan adalah Olimpiade sekalian, karena Asian Games dan Olimpiade beda-beda tipis penyelenggaraannya. Hanya kualitasnya harus lebih tinggi lagi, dan saya yakin kita semua dapat melaksanakan itu," harapnya.

Sesmenpora Gatot Dewa Broto menambahkan untuk venue-venuepeninggalan Asian Games yang berada di kawasan GBK akan tetap berada di bawah Sekretariat Negara (Setneg) yakni PPKGBK sebagai pelaksananya. Lalu venue yang di Palembang di bawah Manajemen Jakabaring Sport Center. Sementara untuk di luar itu, Kempora berkoordinasi dengan cabor (PP/PB) terkait

"Hal ini agar optimalisasi penggunaan tetap terjaga dan ada laporan mekanisme pemeliharaan dan perawatan venue-venue Asian games 2018. Seperti venue jetski di Ancol yang ada keinginan untuk meningkatkan event internasional dan kerja sama dengan otoritas terkait," papar Gatot.

"Sementara venue equestrian dan velodrom dikelola oleh Jakpro bekerja sama dengan cabor terkait. Namun di sini cabor itu hanya sebagai pengguna (user) saja. Masalah fee penggunaan itu jadi tanggung jawab antara cabor dan pemilik gedung. Namun kalau untuk kepentingan pelatnas, sudah ada aturannya itu gratis," tutup Gatot. (fa/b1)

Asian Games 2018