12 Maret, MRT Uji Coba Bawa Penumpang
MRT Jakarta
JOSSODAY.COM - Sejak 8 Desember 2018, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta mengintensifkan uji coba seluruh rangkaian kereta di jalur utama. Hasil uji coba pergerakan dan sistem persinyalan berjalan dengan baik.
Pada 26 Februari 2019, seluruh rangkaian kereta MRT Jakarta yang diberi nama Ratangga akan diuji coba operasi sistem perkeretaapian (full trial run). Pada tahap ini, mulai 27 Februari hingga 11 Maret, dilakukan pelatihan operasi dalam keadaan darurat (emergency operation training). Berikutnya, pada 12 Maret hingga sebelum beroperasi secara komersial, akan dilakukan uji coba membawa penumpang.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar mengungkapkan, sebelum MRT Jakarta dioperasikan secara komersial pada akhir Maret, pihaknya menggelar serangkaian uji coba mulai dari sistem persinyalan hingga seluruh sistem perkeretaapian. Bahkan saat ini, kereta sudah dijalankan tanpa masinis. Kereta digerakkan dengan sistem yang berada di Pusat Kendali Operasi (Operation Command Center/OCC).
“Sejauh ini uji coba berjalan dengan baik. Kita lihat pintu-pintu tidak akan terbuka jika tidak pas dengan platform yang ada di stasiun. Juga kita sudah lakukan simulasi keterlambatan kereta karena suatu hal, tetapi tetap sampai di stasiun akhir tepat waktu,” kata William Sabandar, Kamis (31/1).
Untuk uji coba saat ini, delapan rangkaian kereta yang terdiri enam gerbong di masing-masing rangkaian dijalankan secara bersamaan di jalur utama kereta. Kemudian, dilakukan uji coba dengan jeda 10 menit, sesuai target headway (jarak waktu keberangkatan) yang ditetapkan.
“Nanti kita akan melakukan full trial run mulai 26 Februari. Sebelum dibuka untuk uji coba publik, kita akan lakukan dulu pelatihan operasi untuk keadaan darurat,” ujar William Sabandar.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin mengatakan, uji coba operasi keadaan darurat akan dilakukan dengan membawa penumpang. Tetapi, pihaknya akan menyeleksi penumpang yang akan ikut dalam pelatihan ini.
“Tidak boleh sembarangan yang ikut dalam masa uji coba emergency operation training yang akan digelar 27-11 Maret. Kita akan seleksi orang-orang yang akan naik pada saat uji coba ini. Nanti kami yang akan mengundang mereka. Harus berumur 17 tahun ke atas dan memakai alat perlengkapan diri,” kata Kamaluddin.
Sedangkan saat uji coba publik yang dilakukan mulai 12 Maret, masyarakat umum bisa mengikutinya. Warga yang hendak ikut dalam uci coba tidak boleh rombongan atau kelompok, melainkan atas nama individu.
“Saat uji coba publik ini, penumpang tidak perlu pakai alat perlengkapan diri lagi. Karena semuanya akan berjalan seolah-olah MRT sudah beroperasi secara komersial,” ujar Kamaluddin.
Diungkapkan, warga yang ingin mencoba naik MRT Jakarta, bisa mendaftarkan melalui pendaftaran online di situs resmi MRT Jakarta. Setelah mendaftarkan, warga akan dikirimi konfirmasi menjadi penumpang MRT melalui surat elektronik. Saat datang ke stasiun, warga membawa bukti cetak konfirmasi tersebut untuk diperiksa petugas.
“Kita akan mulai pendaftaran dalam waktu dekat ini. Dalam pendaftaran nanti, mereka bisa pilih tanggal berapa akan naik. Lalu mau naik di stasiun mana. Kita sesuaikan stasiunnya dengan domisili atau keinginan dari calon penumpang. Pendaftarannya tidak boleh rombongan atau kelompok tapi per individu,” jelas Kamaluddin. (fa/b1)
proyek MRT