APDURI Gagas Jambore Petani Durian Indonesia 2019

josstoday.com

Petani durian dalam suasana guyub dan penuh semangat ketika menggagas terbentuknya Asosiasi Petani Durian Indonesia (APDURI), awal pekan lalu. (Ist)

JOSSTODAY.COM - Asosiasi Petani Durian Indonesia APDURI, yang telah digagas awal pekan pekan ini di Wonosalam, langsung tancap gas.

Direncanakan, akhir tahun 2019, diantara program APDURI, mengelar Jambore Petani Durian Nusantara 2019 di area agrowisata perkebunan duria DeDurian Park, Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.

"Dalam Jambore itu, inovasi pertanian durian dan teknologi pasca panen serta tata niaga durian akan dibahas lebih detil, dengan mengundang banyak pihak," papar Yusron Aminullah, diantara penasehat APDURI, Sabtu, (15/6).

Pada bagian lain, direktur utama DeDurian Park - Wonoslaam ini, menjelaskan, selain bertujuan berbagi inovasi, adanya jambore akan sekaligus pula menjadi momentum konsolidasi internal bagi APDURI.

"Para petani durian selama ini adalah petani yang mandiri. Mereka relatif tidak banyak pembinaan, tapi terus bergerak menanam, merawat hingga akhirnya proses panen. Tapi sering terbentur kendala klasik, tengkulak dan tidak punya teknologi pasca panen yang siap menampung hasil produksi. Maka dengan berdirinya asosiasi ini akan bisa secara bersama dicarikan jalan keluar termasuk dengan melibatkan agrowisata kebun durian terintegrasi DeDurian Park," tegas Yusron.

Rabu (12/6) lalu, di DeDurian Park -Wonosalam, puluhan petani durian menggagas terbentuknya Asosiasi Petani Durian Indonesia (APDURI).

"Sudah sejak lama, Wonosalam di Jombang, dikenal secara alami sebagai sentra pertanian Durian, dan semalam lebih 50 petani durian telah berkumpul dan sepakat menggagas satu tonggak penting pertanian dan perkebunan durian tanah air dengan pendirian asosiasi untuk mewadahi pemberdayaan petani durian," papar salah satu penggagas Asosiasi Petani Durian Indonesia (APDURI) Rully Anwar, Kamis lalu.

Dijelaskan Rully Anwar, ide pendirian APDURI muncul spontan ketika para petani dan pimpinan perkebunan durian menggelar silaturahmi petani durian di DeDurian Park.

"Jadi kami ingin ada lompatan dalam pertanian durian dari hulu ke hilir, termasuk dalam soal pemberdayaan petani. Dan harapannya asosiasi bisa menjadi jembatannya," imbuh Rully Anwar.

Dengan berhimpun dalam asosiasi, petani durian juga bisa membangun edukasi pada publik tentang durian.

"Durian itu adalah rajanya buah. Tapi kenapa petani durian belum mampu menjadi berdaya secara ekonomi? Tentu karena banyak hal, diantaranya tata niaga, budi daya tanam dan pasca panen komoditi durian yang hanya berjalan apa adanya, mengalir dari tahun ke tahun. Maka, dengan kebersamaan dalam asosiasi ini, adalah hal kongkrit menentukan langkah," tegas Rully Anwar, sekaligus juru bicara APDURI.

APDURI yangd dari Wonosalam, harapannya mampu membangun jejaring nasional dengan petani di seluruh Indonesia. Petani pendiri APDURI meyakini, swasembada pangan nasional bisa dimulai dari komoditi durian. Sehingga ke depan tidak perlu lagi ada impor durian, tapi sebaliknya kita ekspor durian. Apalagi permintaan untuk itu sangat besar, terutama dari China.

"Kami senang dan bangga, ada momentum kebangkitan bagi petani durian dengan terbentuknya APDURI. Dan itu diawali dari Wonosalam, yang tentu dilanjutkan dengan bergandengan-tangan bersama petani di daerah lain," jelas petani durian Wonosalam Sutiyo.

Ditambahkan Sutiyo, yang juga menjadi diantara penggagas APDURI, susunan kepengurusan akan segera dilengkapi dan akan merangkul petani daerah lain. "Kami sangat antusias dengan kemitraan dan dukungan DeDurian Park dalam pemberdayaan petani durian hingga terbentuknya APDURI. Dan sinergi ini positif," jelas Sutiyo. (ru/pr)

APDURI Petani Durian Kebun Durian Durian DeDurian Park