Investor Beralih ke Emas Pascaserangan Fasilitas Minyak Saudi
JOSSTODAY.COM - Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (17/9/2019), setelah serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi pada akhir pekan sehingga mengguncang investor.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$ 12 atau 0,8 persen, menjadi US$ 1.511,5 per ounce.
Investor beralih ke aset-aset safe haven (aset aman) untuk memarkir dana-dana mereka, termasuk di obligasi dan logam mulia, menyusul serangan terhadap fasilitas produksi minyak Arab Saudi pada Sabtu (14/9/2019).
Namu kenaikan emas dibatasi greenback yang lebih kuat. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama saingannnya, naik 0,39 persen menjadi 98,64 pada pukul 17.30 GMT sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak pengiriman Desember naik 45,7 sen atau 2,6 persen menjadi US$ 18,026 per ounce. Platinum pengiriman Oktober jatuh US$ 13 atau 1,37 persen, menjadi US$ 939,2 per ounce.
Pada perdagangan akhir pekan lalu (13/9/2019), emas berjangka jatuh di bawah posisi psikologi US$ 1.500 karena kenaikan obligasi dan aset-aset lainnya yang dianggap berisiko mendorong para investor menjauh dari aset-aset safe haven. (gus/b1)
Invesor emas harga emas minyak dunia