Demo Mahasiswa Rusuh, Polri: Dimanfaatkan Gagalkan Pelantikan Presiden
Polisi berusaha mematikan kobaran api yang terbakar saat aksi mahasiswa di kawasan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus mengikuti aksi di deppen kompleks Parlemen untuk menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP.
JOSSTODAY.COM - Mabes Polri mengatakan aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR yang berubah rusuh ditunggangi penumpang gelap. Tujuannya menggagalkan pelantikan presiden.
“Rangkaiannya terbaca mulai tanggal 23 September 2019. Isunya tolak revisi UU KPK. Sejumlah mahasiswa dari universitas di Jakarta turun di jalan. Jumlahnya saat itu seribuan orang,” kata Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (25/9).
Dedi Prasetyo menjelaskan, di tanggal yang sama juga ada rapat teknis dan konsolidasi mahasiswa untuk berdemo kembali di DPR pada 24 September 2019. Rapat diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan aktivis antikorupsi serta aktivis lembaga bantuan hukum.
“Isunya kembali soal tolak revisi KPK. Ini kita duga diikuti oleh parade dari kelompok tertentu pada 28 September nanti. Dilanjutkan 2 Oktober akan ada demo lagi di DPR kali ini oleh kelompok buruh. Ini semua lalu dimanfaatkan kelompok tertentu untuk gagalkan pelantikan presiden,” kata Dedi Prasetyo.
Mereka kata dia, menciptakan opini pemerintah gagal dan menimbulkan ketidakpercayaan pada pemerintah baru. Namun Dedi tidak menjelaskan siapa kelompok tertentu itu karena sedang diselidiki.
Khusus untuk rusuh semalam, Polda Metro sudah mengamankan 60 orang. "Polda Sumut lebih dari 30 orang perusuh. Khusus untuk Bandung diwarnai kelompok Anarco sindikalisme," kata Dedi Prasetyo. (is/b1)
Pelantikan Presiden Demo Mahasiswa Penolakan RUU KUHP