OJK: Pengusaha Percaya Dampak Covid-19 Hanya Sementara
Wimboh Santoso.
JOSSTODAY.COM - Kinerja pasar modal Tanah Air mulai mengalami perbaikan mulai April 2020 sejalan dengan volatilitas ekonomi global yang menurun dibarengi dengan penanganan dampak Covid-19 yang lebih baik. Faktor tersebut memberikan sentimen positif terhadap kondisi pasar, baik global maupun domestik.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan penghimpunan dana emiten melalui pasar modal per Mei telah mencapai Rp 31,88 triliun atau turun 11,9% secara year on year. Namun, jumlah penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan penawaran umum lainnya mengalami kenaikan signifikan hingga 34,2% year on year. Bahkan, dalam pipeline OJK per 5 Mei, terdapat 61 emiten yang akan melangsungkan penawaran saham dan surat utang senilai Rp 28,8 triliun.
“Hal ini menunjukkan para pengusaha masih percaya dampak Covid-19 sifatnya sementara dan tentunya dengan berbagai kebijakan yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah akan mendorong pertumbuhan pasca-Covid-19,” ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers virtual Komite Stablitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (11/5/2020).
IHSG secara year to date telah terkoreksi 27,02% dan pada 8 Mei ditutup pada posisi 4.597,4, setelah mencapai titik terendah pada 24 Maret di level 3.937,6. Menurutnya, volatilitas pasar modal sudah terpantau rendah, meskipun investor masih mencatatkan net sell selama tahun berjalan.
Selain itu, di tengah tendensi pelemahan sektor riil dan potensi pelemahan melalui berbagai channel, di antaranya potensi tunggakan pembayaran pokok nasabah dan juga respons dari pasar modal, Wimboh menegaskan bahwa stabilitas sistem keuangan masih terkendali.
"Hal ini tidak bisa dihindari bahwa pandemi Covid-19 ini pasti berpengaruh ke sektor rill dan juga akan ditransmisikan kepada sektor keuangan. Tinggal bagaimana kita melakukan kebijakan untuk memitigasi hal ini jangan sampai terlalu dalam dampaknya," ujarnya.
Wimboh menambahkan beberapa indikator intermediasi sektor jasa keuangan hingga posisi Maret untuk perbankan dan lembaga keuangan masih menunjukkan kinerja positif. Misalnya, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) mengalami penurunan, tetapi masih cukup tinggi, yaitu sebesar 21,72%.
RBC asuransi jiwa dan asuransi umum masih terjaga di atas ambang batas (threshold), tetapi menurun, masing-masing menjadi 642,7% dan 297,3%. Rasio dana pihak ketiga per 29 April 2020 terjaga di 24,54%, masih di atas threshold-nya sebesar 10%. Kredit perbankan juga masih tumbuh sebesar 7,95% year on year, terutama berasal dari pertumbuhan kredit valuta asing. (ba/b1)
OJK Covid-19 ekonomi