Bentuk Tim Audit, IDI Telusuri Kematian Dokter Selama Pandemi

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Hingga Selasa (4/8/2020), sebanyak 74 orang dokter di Tanah Air meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Saat dihubungi Suara Pembaruan, Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Halik Malik, mengonfirmasi bahwa seluruh dokter tersebut meninggal dunia ketika bertugas menangani pasien selama pandemi yang tengah berjalan di bulan ke lima ini.

Untuk meminimalkan korban jiwa dari tenaga kesehatan di Tanah Air akibat Covid-19, lanjutnya, PB IDI telah membentuk tim audit sesuai Surat Keputusan yang ditetapkan pada 20 Juli lalu. Tim ini bertugas untuk mendalami dan menelusuri lebih jauh terkait kematian dokter sepanjang pandemi. PB IDI juga turut mengadvokasi adanya jaminan keselamatan dan perlindungan dokter yang bertugas di masa pandemi ini.

Dalam surat tersebut disebutkan bahwa tim mitigasi dokter dalam pandemi melaksanakan beberapa tugas dan fungsi. Di antaranya adalah melakukan pendataan dan upaya mitigasi yang diperlukan bagi anggota IDI. Upaya itu meliputi komunikasi dan koordinasi, pendampingan dan bantuan medis sesuai yang dibutuhkan, membuka jalur akses yang memudahkan pada aspek pemeriksaan hingga perawatan, dan membantu kebutuhan yang diperlukan bagi anggota IDI dan keluarga.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PB IDI, Mohammad Adib Khumaidi mengungkapkan, jumlah kematian petugas medis akibat Covid-19 di Indonesia secara persentase termasuk yang tertinggi di Asia Tenggara dan dunia, yakni mencapai 2,4%. Dari angka tersebut, dapat diketahui bahwa rasio kematian tenaga kesehatan Indonesia enam kali lipat lebih tinggi daripada Amerika yang hanya mencatatkan angka 0,37% per 13 Juli 2020.

“Persentase ini dipengaruhi oleh kemampuan testing. Di negara lain secara jumlah mungkin lebih banyak, tetapi kemampuan testing-nya juga tinggi, sehingga persentase kematian tenaga medisnya kecil. Namun, terlepas dari itu, ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah,” terangnya kepada Suara Pembaruan, Minggu (2/8/2020).

Berdasarkan Indeks Pengaruh Kematian Nakes (IPKN) karena Covid-19 yang dibuat oleh tim Pandemic Talks, Indonesia mendapatkan nilai 223. Ini berarti, Indonesia memiliki dampak kematian nakes terburuk di dunia. Di bawah Indonesia terdapat beberapa negara lain termasuk di antaranya Mesir (222), USA (195), UK (193), dan Brasil (160).

Adib menjelaskan, IPKN adalah indeks sederhana yang menggambarkan dampak dari setiap kematian tenaga kesehatan untuk sistem kesehatan. Setiap angkanya mewakili 1.000 orang populasi yang kehilangan dokter. Semakin tinggi angkanya, maka semakin buruk dampaknya.

Atas dasar itu, IDI mendorong pemerintah agar dapat membentuk komite keselamatan tenaga kesehatan (nakes). Menurutnya, ini penting dalam upaya melakukan perlindungan sistem informasi dalam mitigasi nakes. Selain itu, komite kesehatan perlu dibentuk untuk diseminasi protokol, serta mempersiapkan sarana prasarana di fasilitas kesehatan yang sesuai dengan situasi yang dihadapi saat ini. (is/b1)

Dokter meninggal karena covid IDI