Kemkominfo Dukung KPU dan Bawaslu Sukseskan Pilkada Serentak 2020

josstoday.com

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Widodo Muktiyo.

JOSSTODAY.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) Serentak 2020. Kemkominfo terus menyosialisasikan pilkada pada 9 Desember 2020 melalui media konvensional dan media sosial (medsos).

Demikian disampaikan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Widodo Muktiyo dalam Webinar Pilkada 2020 bertajuk “Menjamin Hak Pilih dan Partisipasi Pemilih”, Selasa (3/11/2020). Kegiatan tersebut digelar atas kerja sama Kemkominfo, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Hari-hari ini kita sudah lihat contohnya di media televisi, berbagai informasi praktis sederhana. Mudah-mudahan bisa ditangkap seluruh masyarakat. Ini wujud yang kami laksanakan untuk dukung suksesnya pilkada. Target kami yaitu bagaimana kita bisa laksanakan pilkada, tetapi pemilihnya tetap sehat atau tidak terpapar Covid-19,” kata Widodo.

Selain Widodo, para pembicara lainnya yakni Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia Tandjung, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) Akmal Malik, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Aziz, pakar politik dan pemerintahan Fisipol UGM mada Sukmajati, serta pakar kesehatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat UGM, Riris Andono Ahmad.

“Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 menjadi harga yang harus kita laksanakan saat pilkada. Pemilihnya juga bukan pragmati, tetapi cerdas yaitu tahu visi dan misi kandidat yang akan dipilih. Masyarakat di daerah pilkada juga mengedepankan persaudaraan. Kita tidak ingin hanya karena pilkada, ada gesekan berkepanjangan,” ujar Widodo.

Widodo menambahkan berbagai tagar seperti #PemilihBerdaulatNegaraKuat juga disebarkan di medsos. Harapannya, pemilih pemula dapat menggunakan hak suara di tempat pemungutan suara (TPS). Di sisi lain, pemilih kelompok rentan juga menjadi sasaran sosialisasi. Tujuannya agar pemilih kelompok rentan tidak ketakutan terpapar Covid-19 ketika datang ke TPS.

Widodo menambahkan, pihaknya juga mempunyai konten aduan yang nantinya dipakai masyarakat untuk melaporkan pelanggaran dalam pilkada. “Kalau ada hoax silakan dilaporkan. Kami juga punya siber patrol, tetapi keaktifan masyarakat juga penting. Kemudian akan ada verifikasi (laporan) yang berujung take down atau tidak,” ungkap Widodo. (is/b1)

KPU Pilkada Serentak Pilkada 2020