KPK Periksa Ajudan dan Sespri Edhy Prabowo
Sejumlah tersangka yang berbarengan tertangkap tangan operasi KPK bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo,mengenakan baju tahanan seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 25 November 2020.
JOSSTODAY.COM - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan memeriksa ajudan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bernama Dicky Hartawan, Selasa (8/12/2020).
Dicky bakal diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020 alias suap ekspor benih bening lobster atau benur yang menjerat Edhy Prabowo. Tak hanya Dicky, dalam mengusut kasus ini, tim penyidik juga menjadwalkan memeriksa dua Sekretaris Pribadi eks Menteri KP, Fidya Yusri dan Anggia Putri serta seorang pengurus rumah tangga Edhy bernama Devi Komalah Sari. Para saksi itu diperiksa untuk melengkapi berkas penyidikan dengan tersangka Edhy Prabowo.
"Mereka diperiksa sebagai saksi untuk tersangka EP (Edhy Prabowo)," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Selasa (8/12/2020).
Tim penyidik KPK bergerak cepat mengusut kasus dugaan suap izin ekspor benur. Tim penyidik telah memeriksa sejumlah para saksi. Pada Senin (7/12/2020) kemarin misalnya, tim penyidik memeriksa pegawai PT Dua Putra Perkasa, Betha Maya Febiana dan pihak swasta bernama Deden Deni. Dalam pemeriksaan tersebut, tim penyidik mencecar Betha mengenai proses dan data aktivitas keuangan PT DPP. "Sementara terhadap saksi Deden Deni, didalami mengenai pengetahuan saksi tentang aktifiitas PT ACK (Aero Citra Kargo) dalam pengajuan permohonan izin eksport benur lobster di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)," kata Ali.
Diketahui, KPK telah menetapkan Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan bersama dua stafsusnya Safri dan Andreau Pribadi Misata; pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK) bernama Siswadi; staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan bernama Ainul Faqih; dan Amiril Mukminin ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait izin ekspor benur. Sementara tersangka pemberi suap adalah Chairman PT Dua Putra Perkasa Pratama (PT DPPP), Suharjito.
Edhy Prabowo dan lima orang lainnya diduga menerima suap dari Suharjito dan sejumlah eksportir terkait jasa pengangkutan ekspor benur yang hanya dapat menggunakan PT Aero Citra Kargo. (is/b1)
KPK Edhy Prabowo Ajudan Edhy Prabowo