Neraca Perdagangan Surplus, Jokowi Apresiasi Kementerian Perdagangan
Presiden Joko Widodo
JOSSTODAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kinerja Kementerian Perdagangan (Kemdag) atas keberhasilannya mencatatkan surplus neraca perdagangan pada 2020 sebesar US$ 21,7 miliar.
“Dalam situasi perekonomian dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini, kita patut bersyukur bahwa kinerja perdagangan luar negeri, ekspor kita cukup baik. Neraca perdagangan kita tahun 2020 mengalami surplus US$ 21,7 miliar,” kata Presiden Jokowi pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
Rakernas bertema “Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Utama Pemulihan Ekonomi Nasional” yang berlangsung 4-5 Maret 2021, juga dihadiri Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Presiden Jokowi mengatakan setahun setelah pandemi melanda dunia, termasuk Indonesia, pemerintah bersyukur bahwa kinerja perdagangan luar negeri mengalami surplus yang cukup baik.
“Surplus, karena yang lalu-lalu selalu kita tidak pernah yang namanya surplus,” katanya.
Namun, lanjutnya, akibat pandemi selama setahun ini kinerja perdagangan Indonesia sangat terganggu. Apalagi pada tahun ini, dalam APBN 2021 pemerintah menargetkan pertumbuhan sebesar 5%.
“Kita tahu growth pada 2020. Pertumbuhan ekonomi kita jatuh di minus 2,19% dan akibat pandemi selama setahun ini, kinerja perekonomian kita berada dalam situasi yang tidak mudah, berada dalam situasi yang tidak gampang,” katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh jajaran pemerintah bekerja keras untuk memulihkan ekonomi nasional.
Ia meminta Kementerian Perdagangan agar menerbitkan kebijakan perdagangan yang memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan ekonomi nasional.
“Kita semua harus bekerja keras untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional kita. Target dalam APBN tahun ini, growth, pertumbuhan ekonomi kita harus mencapai angka 5%. Bukan sesuatu yang mudah dari minus 2,19%. Kita semuanya bekerja keras dan saya minta agar kebijakan perdagangan memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan ekonomi kita. Kita harus bekerja dengan cara-cara baru,” kata Jokowi.
Jokowi Presiden Jokowi Neraca Perdagangan