Kasus Kejahatan Anti-Asia di AS Melonjak 169%

josstoday.com

Pemimpin Mayoritas Senat Charles Schumer (tengah) berbicara saat konferensi pers didampingi Senator Richard Blumenthal (kiri) dan Sen. Mazie Hirono (kanan) mengikuti pengesahan Undang-Undang Kejahatan Kebencian Covid-19 di Gedung Capitol, Washington, DC. AS, Kamis 22 April 2021. (Foto: AFP/Getty Images)

JOSSTODAY.COM - Kasus kejahatan bermotif kebencian anti-Asia di Amerika Serikat (AS) melonjak 169% dibanding periode yang sama tahun 2020. Seperti dilaporkan VOA, Kamis (29/4/2021), kejahatan yang dipicu perebakan pandemi Covid-19 tahun lalu, masih berlanjut hingga tahun 2021.

Data di Departemen Kepolisian menunjukkan 15 kota besar utama melaporkan peningkatan pesat aksi kekerasan terhadap warga Amerika keturunan Asia pada kuartal pertama tahun ini

Peningkatan dramatis ini menyusul lonjakan hampir 150% tahun 2020 lalu pada basis tahunan.

Peningkatan kasus kejahatan anti-Asia terjadi ketika pemerintahan Presiden Joe Biden memprioritaskan untuk melawan serangan terhadap warga Amerika keturunan Asia. Sementara DPR bergerak untuk mengesahkan RUU yang akan membentuk posisi baru di Departemen Kehakiman guna mengatasi masalah ini.

“Di New York, Los Angeles, dan 13 kota lain, polisi masih menyelidiki 86 serangan terhadap warga Amerika keturunan Asia pada kuartal pertama tahun 2021, naik dari 32 kasus pada kuartal pertama tahun 2020,”demikian menurut analisa data pendahuluan resmi yang diperoleh VOA dari Center for the Study of Hate and Extremism DI California State University di San Bernardino.

Kajian universitas itu didasarkan pada laporan dari masing-masing departemen kepolisian kota yang bersangkutan, yang mencakup sekitar 8 persen dari jumlah penduduk yang tinggal di 15 kota.

Kajian akademis mendapati bahwa kejahatan bermotif kebencian anti-Asia pada tahun 2020 meningkat 146% dibanding angka tahun 2019 ketika dilakukan kajian atas 26 kota dan kabupaten terbesar di Amerika.

Biro Penyidik Federal FBI, yang memiliki satu-satunya data secara keseluruhan di Amerika, menemukan bahwa 15 kota yang sama telah menyumbang lebih dari 20% pada semua kejahatan bermotif kebencian pada tahun 2019, tahun terakhir yang datanya tersedia.

BACA JUGA
Demonstran AS Gelar Unjuk Rasa Nasional Tolak Kekerasan Anti-Asia
Tahun ini, kota New York – yang memiliki jumlah warga Amerika keturunan Asia tertinggi – menyumbang hampir separuh dari kasus insiden tahun 2021.

Pada kuartal pertama 2021 ini saja, New York melaporkan 42 insiden, meningkat 223% dibanding periode yang sama tahun lalu dengan 13 insiden. Serangan terhadap warga Asia masih berlanjut hingga April, setidaknya 24 insiden dalam tiga minggu pertama April ini. (fa/b1)

Amerika Serikat Kekerasan Anti-ASIA