Pertama Kali, Pendapatan Klub Liga Premier Inggris Turun

Pertandingan antara Manchester City vs Chelsea di Etihad, Minggu, 9 MEi 2021. (Foto: @Chelsea)
JOSSTODAY.COM - Pandemi Covid-19 mengakibatkan klub-klub Liga Premier melaporkan penurunan pendapatan untuk pertama kalinya. Hal itu berdasarkan laporan perusahaan keuangan Deloitte dikutip BBC.
Angka tersebut berkaitan dengan musim 2019-20, ketika liga papan atas di Inggris tersebut dihentikan Maret 2020 dan sebelum dilanjutkan tanpa penonton pada Juni.
Pendapatan klub-klub yang tergabung Liga Premier tersebut turun sekitar 13%. Namun, apabila digabung secara total, ke-20 klub di Liga Premier masih mampu menghasilkan angka yang besar, yaitu 4,5 miliar poundsterling atau setara Rp 90,4 triliun.
Namun, ada juga kerugian sebelum pajak kumulatif yang hampir mencapai 1 miliar poundsterling. Itu adalah yang terbesar dalam sejarah Liga Premier dan hampir lima kali lipat dari angka 200 juta poundsterling musim sebelumnya.
“Penurunan pendapatan di musim 2019-20, tidak mengherankan, karena gangguan ekonomi dan sosial global yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan akan terus berdampak besar pada hasil keuangan musim 2020-21,” kata Dan Jones dari grup bisnis olahraga Deloitte.
Menurut Jones, ketiadaan penggemar, penundaan pertandingan, dan potongan harga untuk penyiaran memiliki dampak signifikan pada pendapatan yang dapat dihasilkan klub.
Dampak finansial penuh dari pandemi di Liga Premier akan tergantung pada waktu kembalinya penggemar ke stadion dalam jumlah yang signifikan. Selain itu, kemampuan klub untuk mempertahankan dan mengembangkan hubungan komersial mereka, khususnya pada saat banyak industri lain sedang berkembang.
Fans kembali ke Liga Premier untuk dua putaran terakhir pertandingan di akhir kampanye 2020-21 ketika hanya sebanyak 10.000 orang yang diizinkan untuk hadir.
Jones menambahkan, perhelatan pertandingan adalah landasan model bisnis klub dan ketidakhadiran penggemar akan lebih tercermin sepenuhnya dalam hasil keuangan tahun 2020-21.
"Begitu para penggemar dapat kembali secara penuh, semoga selama musim 2021-22, klub-klub Liga Premier memiliki potensi untuk kembali kembali ke rekor tingkat pendapatan,” tutupnya. (gus/b1)
Liga Premier Liga Inggris Covid-19