Inggris Kekurangan Bahan Bakar Akibat Aksi Beli Panik

josstoday.com

Sadiq Khan. (Foto: AFP)

JOSSTODAY.COM - Pompa bahan bakar mengering di beberapa bagian Inggris pada Senin (27/9), karena aksi beli di tengah kepanikan menguras tangki di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar. Sementara pemerintah mencoba mengatasi kekurangan pengemudi truk dengan membalik kebijakan imigrasi pasca-Brexit yang dramatis.

Antrian hingga 50 mobil terlihat di salah satu pompa bensin di London timur. Beberapa pengemudi telah menunggu sejak sebelum fajar untuk mengisi kendaraan mereka, kata seorang fotografer dilansir dari AFP.

Stasiun lainnya di ibu kota Inggris dan Inggris tenggara hanya memasang tanda yang menyatakan tidak menyediakan bahan bakar. Pihaknya juga meminta maaf karena pompa tidak digunakan.

Asosiasi Peritel Bensin (PRA) mengklaim bahwa hampir setengah dari 8.000 pompa bahan bakar di Inggris telah kehabisan bensin pada Minggu (26/9/2021). Para pengemudi termasuk pekerja-pekerja di sektor penting membentuk antrian panjang.

Wali Kota London Sadiq Khan mengatakan transportasi umum dan layanan darurat memiliki stok cadangan. Tetapi rumah sakit dan pekerja perawatan serta sopir taksi berjuang mencari bahan bakar untuk pergi bekerja.

Pemerintah mempertahankan cukup persediaan bahan bakar, tetapi tidak memiliki cukup pengemudi truk untuk mengirimkannya. Kritikus menyalahkan perpindahan besar-besaran para pekerja yang mengemudikan truk dari Eropa setelah Brexit.

Namun para menteri bersikeras bahwa situasinya mencerminkan kekurangan pengemudi di seluruh Uni Eropa (UE), yang telah diperburuk oleh pandemi virus corona. Akibatnya rak-rak sejumlah supermarket kosong dan meningkatkan kekhawatiran tentang pengiriman untuk persediaan Natal.

Kepala PRA Brian Madderson mengatakan kepada BBC bahwa kelangkaan terjadi karena aksi beli panik karena pemerintah memicu tindakan darurat.

Menteri Bisnis Inggris Kwasi Kwarteng mengatakan dirinya telah menangguhkan undang-undang (UU) persaingan industri minyak. "(Untuk memastikan pemasok) dapat berbagi informasi penting dan bekerja sama secara lebih efektif untuk memastikan gangguan telah diminimalkan," ujarnya, Senin (27/9/2021).

Bantuan Tentara

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sedang mempertimbangkan apakah akan memanggil tentara untuk mengirimkan bahan bakar ke pompa bensin di seluruh negeri, menurut laporan surat kabar.

Menteri Lingkungan Inggris George Eustice membenarkan bahwa pemerintah menggunakan anggota Kementerian Pertahanan untuk membantu melatih pengemudi truk baru.

Tetapi ia bersikeras saat ini tidak ada rencana mengerahkan pasukan untuk mengemudikan tanker bensin. Alih-alih, ia mengandalkan skema pengabaian visa jangka pendek baru untuk menarik pengemudi truk dari luar negeri.

"Yang paling penting adalah orang membeli bensin seperti biasanya. Satu-satunya alasan kami tidak punya bensin... adalah karena orang membeli bensin yang tidak mereka butuhkan," katanya, dilansir dari AFP.

Juru bicara Johnson mengatakan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk memanggil pasukan. "Sebagai penanggung jawab pemerintah, kami mengambil langkah-langkah persiapan yang diperlukan jika tindakan lebih lanjut diperlukan," tuturnya.

Kekurangan pengemudi truk di Inggris mempengaruhi banyak sektor, termasuk industri makanan. Namun supermarket asal Jerman, Aldi, pada Senin bersikeras bahwa mereka menangani pengiriman ke banyak toko di Inggris dengan baik.

Pada Sabtu (25/9), pemerintah yang berkampanye untuk mengakhiri gerakan bebas Eropa, mengatakan akan mengeluarkan hingga 10.500 visa kerja sementara untuk pengemudi truk dan pekerja peternakan unggas untuk mengurangi kekurangan staf.

Visa jangka pendek akan berlaku mulai Oktober hingga akhir Desember tahun ini.

Kekurangan Pengemudi

Situasi saat ini telah membangkitkan hari-hari gelap pada 1970-an, ketika masalah pasokan energi menyebabkan orang hanya bekerja tiga hari dalam seminggu ditambah kebijakan penjatahan bahan bakar di Inggris.

Hal ini juga mengingatkan pada akhir 2000, ketika orang-orang yang memprotes harga bahan bakar yang tinggi memblokade kilang minyak, membuat banyak aktivitas di negara itu terhenti selama berminggu-minggu.

Pemerintah Inggris menegaskan tidak sendirian dalam menderita kekurangan pengemudi truk, menunjuk pada kekurangan kendaraan barang berat (HGV) yang juga terjadi di Polandia dan Jerman. Dikatakan, situasi tersebut diakibatkan oleh para pekerja mengambil beberapa pekerjaan selama Covid-19.

Pemerintah Inggris memperkirakan kekurangan sekitar 100.000 pengemudi HGV, di tengah peringatan dari berbagai sektor karena persediaan akan terus menipis.

Raksasa minyak Shell pada Senin mengatakan pihaknya bekerja keras untuk memastikan pasokan bagi pelanggan.

"Sejak Jumat (24/9) kami telah melihat permintaan yang lebih tinggi dari biasanya di seluruh jaringan kami, mengakibatkan beberapa situs kehabisan beberapa grade (bensin). Kami mengisi ulang ini dengan cepat, biasanya dalam 24 jam," ujarnya. (is/b1)

 

 

Bahan Bakar Inggris Kekurangan Bahan Bakar Sadiq Khan Walikota London