Jokowi-Biden Bahas Masalah Pandemi hingga Presidensi G-20

josstoday.com

Presiden Indonesia, Joko Widodo (kiri) saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Glasgow, Senin, 1 Oktober 2021. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

JOSSTODAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membahas sejumlah isu terkait penguatan kerja sama Indonesia-AS di bidang kesehatan, ekonomi, perubahan iklim, energi, dan presidensi G-20 Indonesia pada pertemuan bilateral yang digelar di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya, pada Senin (1/11/2021) waktu setempat.

Baik Presiden Jokowi maupun Presiden Biden sama-sama mengapresiasi kerja sama untuk lima isu, yang telah terjalin di antara kedua negara selama pandemi Covid-19.

Kelima isu dimaksud adalah pertama, Indonesia menghargai kerja sama bidang kesehatan selama pandemi mulai dari penerimaan stok vaksin melalui mekanisme dose-sharing, ventilator, obat-obatan teurapeutik, hingga alat kesehatan lainnya.

“Indonesia tertarik untuk menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan Indonesia,” kata Presiden Jokowi.

Kedua, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama ekonomi, terutama dalam pengembangan ekonomi hijau. “Indonesia dapat menjadi mitra kerja sama ekonomi yang andal,” katanya.

Ketiga, terkait perubahan iklim, Presiden Jokowi kembali menekankan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon. Indonesia telah menunjukkan hasil yang baik dalam menurunkan tingkat deforestasi secara signifikan dan tingkat kebakaran hutan yang berada pada titik paling rendah dalam 20 tahun.

“Saya akan restorasi hutan bakau hingga 600 ribu hektare dalam 3 tahun ke depan. Ini akan menjadi konservasi hutan mangrove terbesar di dunia,” jelasnya.

Di sektor energi, Presiden Jokowi menyebut telah mencanangkan transformasi Indonesia menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau. Presiden Jokowi mengajak Amerika Serikat untuk melakukan investasi pada energi baru dan terbarukan termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium.

“Saya harapkan dukungan AS melalui investasi yang mempercepat transisi energi, khususnya teknologi rendah karbon,” imbuhnya.

Kelima, mengenai presidensi Group of Twenty (G-20) Indonesia, Presiden Jokowi sangat menghargai dukungan Amerika Serikat terhadap presidensi Indonesia yang mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger”. Inklusivitas akan menjadi kunci presidensi Indonesia tahun depan.

Di masa presidensi, Indonesia ingin mendorong kerja sama konkret di sejumlah sektor utama seperti memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan, mendorong investasi dan alih teknologi rendah karbon yang terjangkau, serta keuangan inklusif khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perempuan, dan kelompok rentan.

“Kita harus jadikan G-20 relevan tidak saja bagi anggotanya, tetapi juga bagi dunia utamanya negara berkembang,” ucap Presiden Jokowi.

Selain itu, kedua Kepala Negara juga melakukan tukar pikiran mengenai berbagai isu internasional, antara lain demokrasi, Myanmar, dan Afghanistan.

Pertemuan ini dilakukan dengan sangat hangat dan bersahabat berlangsung selama satu jam.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri BUMN Erick Thohir. (fa/b1)

Jokowi Presiden Joko Widodo G-20 Joe Biden Presidensi G-20