Surabaya Krisis Guru SD

Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
JOSSTODAY.COM - Sebanyak 700 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memasuki masa pensiun pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, 60%-nya adalaha guru Sekolah Dasar (SD).
Ini yang lantas menimbulkan kekhawatiran di benak Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sebab, dia tidak bisa menjadikan guru sebagai tenaga honorer. Ditambah lagi, tahun ini kemungkinan besar tidak ada penerimaan pegawai baru.
"Kalau PNS masih bisa diakali. Misal, satu rumah pompa ada satu PNS, stafnya honorer. Kalau guru tidak bisa. Makanya beberapa waktu lalu banyak pindahan guru SD ke sini (Surabaya), tak tampung saja. Daripada kekurangan guru kasihan anak-anak," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Kamis (19/1/2017).
Risma tak ingin ada penurunan kualitas pelayanan kepada masyarakat meski terjadi kekurangan pegawai. Di bidang pemerintahan, Risma sudah melengkapi staf kelurahan dan kecamatan yang selama ini kosong. "Kemarin banyak eselon IV dari dinas kita masukkan ke staf kelurahan dan kecamatan. Sekarang tinggal posisi beberapa lurah yang kosong, karena masih tes," ungkap Risma.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya Mia Shanti Dewi menambahkan, pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan pemerintah pusat. Utamanya soal apakah tahun ini Pemerintah Kota Surabaya sudah bisa melakukan pembukaan formasi untuk CPNS, atau hanya akan melakukan pengangkatan honorer kategori 2 (K2). "Dari MenPAN masih belum bisa memastikan akan ada perekrutan atau tidak," cetus Mia.(far)
Surabaya Guru SD PNS Pensiun Walikota Surabaya Tri Rismaharini