Starbuck Akan Rekrut 10.000 Pengungsi

josstoday.com

JOSSTODAY.COM - Starbuck Corp akan merekrut 10.000 pengungsi sebagai karyawan di 75 negara. Pengumuman tersebut dikeluarkan oleh perusahaan pemilik jaringan gerai kopi internasional setelah dua hari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang pengungsi masuk ke Amerika Serikat (AS).

Jumat lalu, Trump membuat aturan melarang pengungsi dan pengunjung dari Suriah dan 6 negara yang penduduknya mayoritas muslim masuk ke AS. Menurut Trump, kebijakan ini dilakukan untuk menghindari warga AS dari serangan teroris. Negara yang warganya ditolak masuk AS adalah Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.

Kebijakan Trump memicu kritikan yang luas di dunia internasional, mulai dari aktivis kemanusiaan sampai gugatan hukum. Starbucks akan melakukan apapun untuk mendukung para karyawan yang terkena kebijakan Trump.

Rencana perekrutan akan dimulai di AS, dengan fokus kepada individu yang pernah melayani pasukan tentara AS sebagai penerjamah. "Kami akan memulai usaha ini di AS dengan fokus merekrut mereka yang melayani tentara AS sebagai penerjemah," kata CEO Starbucks, Howard Schultz dilansir dari AFP, Senin (30/1/2017).

Schultz juga membela Meksiko dari rencana yang dilakukan Trump, mulai dari membatasi imigran, membangun dindin di perbatasan, hingga menerapkan pajak impor 20% terhadap barang dari Meksiko. "Bangunlah jembatan, bukan dinding terhadap Meksiko," terang Schultz.(far)

Starbuck Corp Larangan Pengungsi Larangan Muslim Presiden AS Donald Trump