"Sepakbola Hapus Citra Negatif Madura"

josstoday.com

Presiden Klub Madura United FC Achsanul Qosasi.

JOSSTODAY.COM - Selama ini, warga Madura, Jawa Timur dikenal dengan masyarakat yang suka carok, yakni berkelahi dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit. Kenal sulit diatur juga melekat pada masyarakat Madura. Tapi di dunia sepakbola, warga Madura justru termasuk masyarakat yang paling tertib dan didukung oleh suporter yang sportif.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden Klub Madura United FC Achsanul Qosasi. "Sepakbola di Pulau Madura akan menghapus citra negatif etnik Madura sebagai kelompok masyarakat tukang carok dan sulit diatur. Inilah sebenarnya cita-cita saya, mengapa saya begitu serius mengelola klub sepakbola ini," kata Achsanul Qosasi, Senin (30/1/2017).

Achsanul mengungkapkan, pada peresmian stadion baru di Kabupaten Pamekasan dan pertandingan antara Madura United melawan Persija Jakarta, ribuan orang tidak bisa masuk stadion. Namun, mereka tidak anarkis dan menerimanya dengan lapang dada.

Bahkan, masyarakat Madura justru memberikan masukan kepada panitia pelaksaan agar sistem pembelian tiket dievaluasi. "Mereka sadar ada sistem yang salah, sehingga mereka tidak ngamuk. Malah justru memberikan saran dan masukan agar pertandingan berikutnya lebih baik," paparnya.

Ini menunjukkan bahwa kini masyarakat telah sadar dan memahami aturan main dalam dunia sepakbola. "Ini tentunya modal bagus untuk mengangkat nama Madura lebih melalui sepakbola," tegas anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu.

Konsep memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat oleh Achsanul Qosasi juga dibuktikan dengan melakukan kegiatan sosial yang melibatkan klub sepakbola Madura United. Salah satunya melalui program pemain masuk pesantren, seperti yang digelar di Pondok Pesantren Al-Khairat Bata-Bata, Pamekasan belum lama ini.(far)

Sepakbola Madura United FC Achsanul Qosasi Masyarakat Madura