JOSSTODAY.COM - Aramco, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perminyakan Arab Saudi, menginvestasikan US$7 miliar atau sekitar Rp93,3 triliun. Kesepakatan antara Aramco dan BUMN energi Malaysia, Petronas untuk proyek kilang minyak senilai US$27 miliar atau setara Rp360 triliun itu akan diteken pada hari ini. "Ini merupakan investasi sangat besar dan sangat signifikan," kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam keterangan yang dikutip dari AFP, Selasa (28/2/2017).

Proyek raksasa di Negara Bagian Johor dekat perbatasan dengan Singapura itu, dikenal dengan sebutan Proyek Kilang dan Pengembangan Petrokimia Terpadu. Proyek tersebut dikomandoi oleh Petronas, yang pada bulan lalu mengklaim bahwa pengembangan sudah rampung lebih dari 50% dan proyek ditargetkan akan mulai berjalan pada 2019.

Victor Shum, wakil presiden bidang energi di perusahaan konsultan global IHS Markit mengatakan, kesepakatan itu saling menguntungkan kedua belah pihak. "Menjadikan Saudi Aramco sebagai mitra Petronas merupakan dorongan bagi proyek tersebut dan Malaysia," paparnya.

"Bagi Aramco, hal ini lebih dari sekadar outlet untuk pasokan minyak mentah. Mereka kini menjadi pemilik bersama kilang tersebut. Ini bakal menjadikan kawasan ini, Singapura dan Johor Selatan, sebagai pusat penyulingan dan petrokimia di Asia Tenggara," imbuh Shum.

Proyek tersebut diprediksi akan menciptakan ribuan lapangan pekerjaan di Malaysia, serta juga akan menimbulkan persaingan ketat dengan Singapura yang memiliki kilang minyak utama di kawasan, menurut Craig Erlam, analis senior pasar di Oanda.(far)

Aramco BUMN Perminyakan Arab Saudi Kilang Minyak Malaysia Petronas