Gus Ipul Beri Kuliah Umum Ratusan Mahasiswa Unesa
Wagub Jatim.
JOSSTODAY.COM - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, memberi Kuliah Umum pada ratusan mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (14/3).
Dalam paparannya Wagub mengatakan, kelompok santri dan kelompok abagan di Jatim hidup bersama-sama karena toleransi yang sangat tinggi yang terjalin di lingkungannya. "Santri pegang AL Quran dan Hadis, Santri punya keyakinan menerima hal-hal yang rasional dan menolak rasionalisme, tapi mereka bisa mengayomi meski jumlahnya mayoritas," kata Gus Ipul.
Indonesia itu beragam, masyarakatnya hidup dengan banyak paham dan keyakinan, sehingga meski mayoritas, muslim tidak bisa memaksakan keyakinannya pada non muslim. "Di Indonesia ada yang merdeka dan merdeka sekali, contohnya ada wanita yang pakai hijab sampai hanya kelihatan matanya saja, tapi ada juga wanita yang pakaiannya minim sampai hampir kelihatan semua bagian tubuhnya," ungkap Gus Ipul.
Kenapa itu bisa terjadi? Gus Ipul mengungkapkan, karena penduduk Indonesia mayoritas muslim sehingga bisa menerima kebhinekaan walaupun melalui proses yang tidak mudah pada awalnya. "Muslim itu mengayomi, dan bisa menerima segala perbedaan termasuk keyakinan seseorang, karena itulah sampai saat ini Indonesia aman dan tentram," imbuhnya.
Beberapa masalah yang masih terjadi di kalangan muslim, lanjut Gus Ipul, yakni kesenjangan ada pada titik tertinggi dimana satu persen penduduk menguasai 50 persen kekayaan negara. "Kekayaan 4 orang terkaya seperti kekayaan 100 juta orang. Warga yang punya rekening di bawah 100 juta ada 87 juta orang. Belum ketimpangan antar wilayah antara Jawa dan pulau di luar Jawa, Mampukah demokrasi mengatasi kesenjangan ini? Itulah yang menjadi persoalan bersama," tutur Gus Ipul.
Santri melalui proses politik ada sejak zaman perjuangan, mereka kata Gus Ipul, turut melahirkan Indonesia baru yang berdemokrasi. Ini sering disebut inspirasi negara demokrasi, karena bisa mengembangkan demokrasi dengan baik tidak merasa berkuasa meski jumlahnya mayoritas.
Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Gus Ipul berharap, para santri bisa terus mengasa kemampuan, baik di bidang usaha, ekonomi dan bisnis serta teknologi, sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja asing."Pemprov akan terus mendukung kemajuan sumber daya manusia agar bisa bersaing diera MEA," harap Wagub Jatim Gus Ipul. (ru/pr)