Manajemen Persebaya Bantah Tuduhan Terlantarkan Pemain

josstoday.com

Direktur tim Persebaya Chandra Wahyudi. (josstoday.com/Fariz Yarbo)

JOSSTODAY.COM - Manajemen Persebaya Surabaya membantah dianggap menerlantarkan pemain seperti yang dikatakan oleh Muslihin Mappier SH, pengacara dari mantan pemain Persebaya Surabaya, Rahmat Afandi, dalam somasi yang dilayangkan tertanggal 23 Desember 2013.

Sebagai buktinya, Persebaya secara utuh membayar biaya pengobatan pemain-pemain yang cedera seperti Dimas Galih, Yogi Novrian, dan Oktavianus Fernando.

Dalam somasi yang dilayangkan, ada beberapa poin diantaranya meminta agar manajemen membayar penuh kontrak yang diberikan, serta meminta ganti rugi biaya selama masa pengobatan.

Namun, manajemen tim berjuluk Bajol Ijo ini menolak permintaan pembayaran gaji penuh. Karena, sesuai kesepakatan dalam kontrak jika pemain terdepak ditengah jalan, manajemen akan memberi kompensasi berupa satu kali gaji dan mengganti biaya pengobatan.

"Persebaya tidak pernah menerlantarkan dan mengingkari janji," tegas direktor tim Persebaya Chandra Wahyudi saat ditemui di Graha Pena, Surabaya, Jumat (12/5/2017).

Lelaki yang kerap disapa Chandra ini mengaku, jika pihak manajemen sudah membayarkan gaji terakhir sebesar Rp 23.437.500

Pada tanggal 25 April 2016, kontrak Rahmat Afandi diputus oleh manajemen secara lisan. Menurut Chandra, saat itu pemain yang kerap disapa Fandi ini sudah setuju dengan keputusan.

Baru pada tanggal 27 April 2017, manajemen Persebaya mengeluarkan surat resmi pemutusan kontrak. Hanya saja, waktu itu Fandi menolak dan tidak menerima surat tersebut.

Fandi, terpaksa diputus kontraknya oleh manajemen, karena sedang mengalami cedera yang cukup parah, membuat Fandi diperkirakan harus menepi dari lapangan selama 3-6 bulan. (ais)

Persebaya Surabaya Rahmat Afandi