Arum Sabil: Usut Pembantaian Rusa di Gunung Lawu

josstoday.com

Arum Sabil dalam aktifitas penghijauan bersama koleganya dari Belanda. (Foto: Frengky Pribadi)

JOSSTODAY.COM - Pegiat lingkungan terus mengutuk ulah para pemburu rusa di Gunung Lawu, Jawa Tengah. Pengiat lingkungan dan sekaligus ketua Dewan Pembina Taruna Bhumi Foundation HM Arum Sabil diantara yang bersuara keras atas temuan perburuan rusa di Gunung Lawu.

"Kami mengutuk keras atas kebiadaban para pemburu rusa yang sadis dan brutal tersebut," ujar Arum Sabil yang juga kordinator Pusat tampung Aspurasi Masyarakat Indonesia atau Pustari, Sabtu (10/6/2017).

Arum Sabil mendesak agar aparat penegak hukum untuk segera mengusut dan menangkap pelakunya. "Ini penting supaya polisi memproses hukum pelaku dan supaya ada efek jera," jelas ketua Dewan Pembina Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia atau APTRI Pusat ini.

Dirincikan Arum Sabil, sedikitnya ada delapan bangkai ekor rusa ditemukan dalam kondidi mengenaskan di kawasan Gunung Lawu, Jawa Tengah. Para relawan Gunung Lawu pun menyayangkan matinya rusa-rusa yang sudah bersahabat dengan manusia itu.

Salah seorang Relawan Ceto (Reco), Eko Supardi Memora, dilansir josstoday.com, menceritakan kepada wartawan pekan ini, bahwa telah ada temuan bangkai rusa sejak awal pekan. Persisnya dari pendaki, yang naik Selasa (6/6) sore. Pendaki itu bernama Andi Prasetyo dan Fahtoni dari Sukoharjo. 

"Kemudian kami dapat laporan lagi dari pendaki asal Ngawi, dua orang, pada Rabu (7/6) sore, beserta foto," kata Eko.

Pendaki dari Kijang Lawu Adventure juga melaporkan hal yang sama, di Pos 5, pada Kamis (8/6) kemarin. Setelah melihat foto bangkai-bangkai rusa itu, anggota Reco kemudian mengecek ke lokasi yang dilaporkan pendaki, pada Kamis pagi hari.

Lokasi penemuan bangkai rusa itu ada di dekat Gupakan Menjangan, Gunung Lawu. Anggota Relawan Reco yang naik mengecek ke lokasi adalah penemuan bangkai adalah Wagimin, Tino, Agung, dan Dewa Angga.

Kondisi bangkai-bangkai itu sudah gosong dibakar. Delapan bangkai itu ditemukan tak berdaging. Bahkan dari delapan bangkai itu, hanya tiga kepala rusa yang ditemukan. Dari tiga kepala itu, dua di antaranya tidak bertanduk dan satu kepala hancur. (ru/pr)

arum sabil lingkungan pustari taruna bumi