Bangkit Untuk NKRI
AKBP Sabilul Alif berjabat tangan dengan Gubernur Jatim Soekarwo. (Foto: Istimewa)
JOSSTODAY.COM - Oleh AKBP Sabilul Alif **)
Apa yang terjadi di Marawi, Filipina, bisa menjadi pelajaran bagi kita. Bahwa, diam bukan lagi pilihan. Yang waras, tidak boleh mengalah. Karena jika silent majority memilih untuk melakukan pembiaran saat bibit-bibit radikalisme bermunculan, hasilnya akan fatal. Di Marawi, ISIS menggencarkan teror secara masif!
Pada 12 Juni lalu, bendera Filipina berkibar kali pertama sejak ISIS bergerilya 23 Mei silam. Banyak orang menangis melihatnya. Mungkin mereka menyesal, kenapa tidak sejak dulu mereka bungkam benih-benih gerakan fundamentalis berkedok agama itu. Karena saat ditolerir, gerakan itu malah merongrong.
Jangan sampai hal serupa terjadi di negeri kita tercinta. Gerakan pemecah-belah persatuan mesti dibumihanguskan dari NKRI. TNI-POLRI akan terus bersatu bersama masyarakat untuk melawan kelompok-kelompok radikal yang ingin mengadudomba tiap elemen bangsa.
Silent majority yang selama ini memilih hening, harus bergerak. Jangan sampai ruang publik, media sosial, dan kanal informasi dikuasai oleh mereka yang mengaku agamis tapi bersemangat politis ingin menguasai negeri.
Kita pasti tidak sudi menjadi seperti Marawi atau negeri-negeri Timur Tengah yang diporakporandakan oleh kebencian. Kita pasti tidak ingin menyesal di kemudian hari. Maka itu, bergerak dan bangkitlah mulai sekarang juga!
**) AKBP Sabilul Alif adalah Wadirlantas Polda Jatim, dikenal sebagai polisi inovatif, aktif menulis buku dan sekaligus penerima Top Leader Annual Award 2017 yang diberikan oleh Portal Berita Josstoday.com.
islam nusantara polisi sabilul alif