Sampaikan Filosofi Sepakbola Api melalui FireBall Competition
Salah satu permainan tradisional dibulan ramadhan permainan tradisional sepak bola api
JOSSTODAY.COM - Berlokasi di kota metropolitan, ada saja ulah dari kampoeng dolanan untuk menggiatkan permainan tradisional dan memperkenalkan permainan tradisional ke masyarakat. Pada bulan suci ramadhan ini merupakan bulan yang identik dengan permainan tradisional sepak bola api. Permainan ini biasanya dimainkan oleh santri d pondok pesantren. Kini, dimainkan di kampoeng dolanan secara berkompetisi dengan keikutsertaan delapan tim yang bertanding dari warga kampoeng dolanan dan pengunjung yang ikut tertarik untuk bermain sepakbola api.
Setiap pertandingan diberi waktu sebanyak 2 x 5 menit (dua babak) dengan kondisi 1 tim berjumlah 3 orang karena kondisi lapangan hanya berukuran 4m x 12m. Pertandingan demi pertandingan telah dimulai. Pada proses pertandingan tersebut terdapat kisah pemain yang celananya terbakar, “kobooong..kobooong” teriak penonton yang menyaksikan pertandingan sepakbola api. Namun semuanya ketawa, termasuk yang celananya terbakar. Suasana guyub dan rukun sangatlah nampak pada pertandingan ini.
Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur dimana tim dengan goal paling banyak di gawang lawan dialah yang menang, pada pertandingan ini goal paling banyak berjumlah 5-0. Goal yang fantastis untuk masyarakat yang tidak pernah bermain sepakbola api namun berani langsung mengikuti kompetisi sepak bola api yang diadakan oleh karang taruna kampoeng dolanan. Ada pesan-pesan yang ingin disampaikan saat ingin bermain sepak bola api dimana salah satunya yakni meneladani kisah nabi Ibrahim. “sepak bola api itu salah satu pelajarannya adalah meneladani kisah nabi Ibrahim” jelas Mustofa Sam selaku pembina karang taruna Kenjeran gang 4C RT.04 RW.02 Simokerto.
Pada sejarah Nabi Ibrahim yang telah dibakar hidup-hidup oleh raja namrud, raja Mesopotamia yang membuat Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk mengubah kobaran api menjadi es yang begitu dingin sehingga membuat Nabi Ibrahim menggigil kedingingan. Di permainan sepakbola api, hanya kekuatan yang datangnya dari Allah lah yang membuat kaki kita kuat untuk menendang bola api dalam kondisi api yang membara namun tidak terbakar sakit.
Pada pesan yang kedua ini diambil dari tubuh manusia yang salah satu unsurnya adalah api dimana api sangat lekat dengan hawa nafsu yang artinya jika manusia tidak bisa mengontrol hawa nafsu maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam dirinya. Hubungan antar sesama manusianya akan menjadi tidak seimbang bila tidak bisa mengontrol emosi. Salah satu cara untuk mengontrol hawa nafsu adalah dengan cara berpuasa seperti yang dilakukan saat ini di bulan suci ramadhan. (mus/irf)
kampoeng dolanan permainan tradisional permainan sepak bola api