Lepas Demokrat, Khofifah Amankan Dukungan Golkar dan Gerindra

josstoday.com

JOSSTODAY.COM – Batalnya Khofifah Indar Parawansa mendaftar di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur, diprediksi sebagai strategi untuk mengamankan dukungan yang sudah pasti dari Partai Golkar dan Partai Gerindra dalam Pilgub 2018.

Berdasarkan hasil Musyawarah Daerah (Musda) Partai Gerindra beberapa waktu lalu memberikan dukungan kepada Khofifah serta Calon Wakil Gubernur (Cawagub) nanti berasal dari kader partai. Sementara itu, Golkar melalui Ketua DPD Golkar Jatim, Nyono Suharli Wihandoko, telah melakukan komunikasi dengan Khofifah saat bulan ramadhan lalu. Senada dengan Gerindra, Golkar juga menginginkan jatah Cawagub dari kader partai.

Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo, Mochtar. W Oetomo, mengatakan jika Demokrat sebenarnya memiliki kekuatan politik yang strategis di tambah dengan faktor Gubernur Jatim, Soekarwo, yang menambah kekuatan Demokrat masih cukup memenangkan calon.

Namun, karena Khofifah saat ini masih berada di dalam Pemerintahan Joko Widodo, Demokrat belum memberi kepastian dukungan. Dengan itu, Mochtar menganggap jika Khofifah menjalankan strategi busur panah yang mundur untuk mengamankan dukungan yang sudah pasti ia akan dapatkan.

“Itu yang barangkali membuat Khofifah ragu dan mundur dari pendaftaran penjaringan Demokrat. Khofifah membutuhkan kepastian tiket dan kepastian dukugan hingga akar rumput. Dan, sepertinya ia belum yakin dengan Demokrat,” ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (5/8/2017).

Namun, Mochtar mengatakan Khofifah sedang dalam kegalauan untuk menentukan pilihan antara Golkar dan Gerindra. Sebab, kedua partai sama-sama meminta slot Cawagub dan leader koalisi.

Jika melihat situasi saat ini, Mochtar mengtakan jika Khofifah sudah mendapat jaminan dukungan dari beberapa partai terutama Gerindra yang paling utama.

“Jadi, saya rasa jalan terbaik untuk Khofifah adalah bagaimana membuat kedua partai mendukung dirinya. Mungkin saja satunya mendapat slot Cawagub, satunya mendapat slot team leader. Itu kompromi politik yang paling memungkinkan. Jika di dominasi satu partai saja, kemungkinan yang lain bisa lepas,” jelasnya.  (ais)

Pilgub Jatim 2018 Partai Demokrat Partai Gerindra Partai Golkar Khofifah Indar Parawansa