Asprov PSSI Jatim Bekukan Askot PSSI Surabaya
Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhanuddin.
JOSSTODAY.COM - Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur membekukan kepengurusan Asosiasi Kota (Askot) PSSI Surabaya.
Hal ini ditetapkan berdasar surat keputusan (SK) nomor SKEP/009/PSSI-Jatim/IX/2017, tertanggal 19 September 2017 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh UB.
Pembekuan ini diberikan karena Askot PSSI Surabaya tidak menjalankan instruksi Asprov PSSI Jatim untuk mengakomodir 13 klub baru sebagai voter sah. Sedangkan, saat ini masih 28 klub yang baru terakomodir.
“Pengakuan atas 28 klub itu sendiri juga masih jadi polemik. Karena ternyata ada tiga klub dari 17 klub yang sejak awal berada di bawah naungan Askot PSSI yang mempersoalkan 11 klub lainnya,” kata Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Amir Burhanuddin.
Lelaki yang kerap disapa Amir ini mengatakan, jika masalah yang terjadi ini akibat kisah lama dualisme Persebaya, yang membuat klub anggota Askot PSSI Surabaya terpecah.
Permasalahan ini sejatinya telah dikatakan selesai setelah Kongres PSSI mengakui eksistensi Persebaya, yang diharapkan terjadi juga terjadi di klub internal agar tidak terpecah. Namun faktanya, hingga kini perpecahan itu masih saja terjadi.
“Kami sudah mendengar semua keterangan dari Askot PSSI Surabaya, klub internal anggota Askot PSSI Surabaya, dan KONI Kota Surabaya. Berdasarkan itulah kami memberikan sanksi ini karena kami menganggap Askot melanggar Statuta Asosiasi Provinsi PSSI Jatim,” tutupnya.
Guna menjalankan roda organisasi Askot PSSI Surabaya sementara akan dijalankan oleh Komite Normalisasi, yang memiliki tugas khusus yakni melaksanakan Kongres pemilihan ketua dengan batas waktu paling lambat 20 Desember 2017.
Komite Normalisasi ini akan dipimpin Akhmad Munir sebagai ketua, Rakhmad Adhi Kurniawan senagai sekretaris, Djoko Tetuko Abdul Latif sebagai anggota, Fathur Rochman sebagai anggota, dan Mohammad Djaya sebagai anggota. (ais)