Gus Ipul: Santri Harus Taat Pada Kyai

josstoday.com

Wagub Jatim, Saifullah Yusuf (tengah), saat menerima penghargaan dari PCNU Kota Surabaya dalam peringatan Hari Santri Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama Kota Surabaya di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (22/10/2017).

JOSSTODAY.COM - Sekitar 5000 santri menggelar upacara pengibaran bendera Merah Putih di Tugu Pahlawan Surabaya untuk memperingati Hari Santri Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama Kota Surabaya , Minggu (22/10/2017).

Upacara yang rutin digelar tersebut  dipimpin langsung oleh Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakil Allallah sebagai inspektur upacara. Selain itu juga hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang juga sebagai salah satu Ketua PBNU,  serta Rois Syuriah NU Surabaya  KH Mas Sulaiman dan Ketua NU Surabaya Dr Achmad Muhibbin Zuhri.

Usai upacara Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memberikan semnagat dengan yel-yel khas ala santri dengan teriakan takbir dan sholawat. Selanjutnya Gus Ipul juga mengajak para santri untuk tetap taat para ulama baik yang hidup maupun yang sudah tiada karena menurutnya sejatinya roh dan semangat para ulama tetap hidup meskipun jasadnya sudah tiada. 

"Pesan para ulama harus tetap dipegang teguh para santri,"ujarnya.

Sementara itu, KH Mutawakil Allallah mengatakan Kiprah santri teruji dalam mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengatakan, jika santri berdiri di garda depan membentengi NKRI dari berbagai ancaman. Salah satunya, pada 1936 sebelum Indonesia merdeka, kala itu kaum santri menyatakan Nusantara sebagai DarusSalam. Pernyataan ini adalah legitimasi fikih berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila.

Ia menambahkan Hari ini santri juga hidup di tengah dunia digital yang tidak bisa dihindari. Internet adalah bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sejagat dalam dunia maya. 

"Ia punya aspek manfaat dan mudharat yang sama-sama besar. Internet telah digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan dakwah Islam, tetapi juga digunakan untuk merusak harga diri dan martabat seseorang dengan fitnah dan berita hoaks,"ujarnya.

Oleh karena itu ia berharap Santri harus bisa menguasai teknologi informasi. Agar, teknologi dapat menjadi media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaannya yang tidak sejalan dengan upaya untuk menjaga agama. (ais)


Hari Santri Nasional 2017 Gus Ipul